BAB
I
DASAR TEORI
1.1 Pengertian Scabies
Sesungguhnya scabies telah
diketahui merupakan penyakit akibat gigitan kutu sarcoptes scabei tahun 1687 yang biasanya
berkumpul pada tangan dan pergelangan .Kutu betina menggali stratum korneum dan
bertelur 2-3 butir tiap hari yang kemudian tumbuh menjadi dewasa dalam 10-14
hari .
Menurut Handoko (2007),scabies adalah penyakit kulit menular yang
disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap tungau (mite) sarcoptes scabei.Penyakit ini dikenal
juga dengan nama the itch ,gudik,atau gatal agogo,kutu badan.Pertama kali
penyebab penyakit ini ditemukan oleh Benomo pada tahun 1687 kemudian oleh
Mellanby dilakukan percobaan induksi
pada sukarelawan perang dunia ke-2 .
Cara
Penularan.
Cara penularan melalui 2 cara yaitu :
-
Secara kontak
langsung :
kalau secara kontak langsung terjadi ketika adanya
kontak dengan kulit penderita
misalnya berjabat tangan ,tidur bersama dan hubungan sexual .
- Secara kontak
tidak langsung :
sedangkan
secara kontak tidak langsung melalui benda yang telah dipakai oleh penderita
seperti pakaian ,handuk ,bantal dll dan penyakit ini mudah menular dari manusia
ke manusia ,dari hewan ke manusia dan sebaliknya . Scabies dapat dikategorikan sebagai PHS
(penyakit hubungan seksual).Banyak factor penunjang melusnya penyakit ini
diantaranya : social ekonomi yang rendah ,hygiene yang buruk ,hubungan seksual
yang sifatnya promiskuitas ,kesalahan diagnosis dan perkembangan demografik
serta ekologik .Scabies menyebabkan rasa gatal pada bagian kulit seperti
sela-sela jari ,siku dan selangkangan .Scabies identik dengan penyakit anak
pondok. Penyebabnya adalah kondisi kebersihan yang kurang terjaga ,sanitasi
yang buruk ,kurang gizi dan kondisi ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat
sinar matahari secara langsung .Penyakit kulit scabies menular dengan cepat pada
suatu komunitas yang tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya harus
dilakukan secara serentak dan menyeluruh pada semua orang dan lingkungan pada
komunitas yang terserang scabies karena apabila dilakukan pengobatan secara
individual maka akan mudah tertular kembali penyakit scabies .
Etiologi.
Sarcoptes scabei termasuk filum Artropoda ,kelas Archnida ,ordo
Ackarima , super famili sarcoptes .Pada manusia disebut Sarcoptes scabei var.hominis. Selain itu
terdapat Sarcoptes Scabei yang lain
misalnya pada kambing dan babi .Secara morfologik merupakan tungau kecil
brbentuk oval,punggungnya cembung dan pada bagian perut rata .Tungau ini
translusen ,berwarna putih kotor dan tidak bermata .Ukuran betina kira-kira
330-450 mikron x 250-350 mikron,sedangkan yang jantan lebih kecil yaitu 220-240
mikron x 150-200 mikron . Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki,2 pasang kaki
depan sebagai alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada betina berakhir
dengan rambut sedangkan pada jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut
dan keempat berakhir dengan alat perekat .
Siklus
Hidup Sarcoptes Scabiei . Menurut Johnston
(2005),siklus hidup tungau ini
sebagai berikut : Setelah kopulasi (perkawinan) yang terjadi diatas kulit
,jantan akan mati ,kadang-kadang masih dapat hidup beberapa hari dalam
terowongan yang digali oleh yang betina .Tungau betina yang telah dibuahi
menggali terowongan dalam stratum korneum dengan kecepatan 2-3 milimeter sehari
dan sambil meletakkan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai jumlah 40
atau 50 . Bentuk betina yang dibuahi ini dapat hidup sebulan lamanya .Telur
akan menetas biasanya dalam waktu 3-5 hari dan menjadi larva yang mempunyai 3
pasang kaki.Larva ini dapat tinggal terowongan tetapi dapat juga keluar setelah
2-3 hari larva akan menjadi nimfa yang mempunyai 2 bentuk jantan dan betina
dengan 4 pasang kaki .Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur sampai bentuk
dewasa memerlukan waktu antara 8-12 hari .Akibat terowongan yang digali
Sarcoptes scabei betina yang memakan sel-sel di lapisan kulit,penderita
mengalami gatal-gatal dan digaruk oleh penderita sehingga menimbulkan infeksi
ektoparasit dan berbentuk kerak berwarna coklat keabuan yang berbau anyir .
Gejala
Klinis. Diagnosis dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda cardinal berikut :
v
Pruritus nokturna artinya gatal pada malam hari
yang disebabkan oleh aktivitas tungau meningkat pada suhu lembab dan panas
,iritasi pada kulit dan muncul gelembung berair pada kulit .
v
Penyakit ini menyerang manusia secara
berkelompok misalnya dalam sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga
terkena infeksi.Begitu pula dalam sebuah perkampungan yang padat penduduknya
sebagian besar tetangga yang berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut .
v
Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat
predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan ,berbentuk garis lurus atau
berkelok,rata-rata panjang 1 cm,pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau
vesikel.Jika timbul infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi
poliform(pustule,ekskoriasi dll) .Tempat predileksinya biasanya merupakantempat
dengan stratum korneum yang tipis yaitu sela-sela jari tangan ,pergelangan
tangan bagian volar ,siku bagian luar ,lipat ketiak bagian depan ,areola marne
(wanita) ,umbilicus ,bokong ,genetalia eksterna (pria) dan perut bagian bawah .
Pada bayi akan menyerang telapak tangan dan telapak kaki .
v
Menemukan tungau dengan membuat kerokan kulit
pada daerah yang berwarna kemerahan dan terasa gatal .Kerokan yang dilakukan
agak dalam hingga kulit mengeluarkan darah karena sarcoptes betina bermukim agak dalam dikulit .
1.2 Penatalaksanaan
Syarat
obat yang ideal ialah efektif terhadap semua stadium tungau ,tidak menimbulkan
iritasi dan tidak toksik ,tidak berbau atau kotor ,tidak merusak atau mewarnai
pakaian ,mudah diperoleh ,dan harganya murah .
Jenis
obat topical :
v
Belerang endap (sulfur presipitatum) 4-20% dalam
bentuk salep atau krim .Pada bayi dan orang dewasa sulfur presipitatum 5% dalam
minyak sangat aman dan efektif .Kekurangannya adalah pemakaian tidak boleh
kurang dari 3 hari karena tidak efektif terhadap stadium telur ,berbau
,mengotori pakaian ,dan dapat menimbulkan iritasi .
v
Emulsi benzil-benzoat 20-25% efektif terhadap
semua stadium ,diberikan setiap malam selama 3 kali .Obat ini sulit diperoleh
,sering memberi iritasi ,dan kadang-kadang makin gatal setelah dipakai .
v
Gama benzene heksa klorida (gameksan) 1% dalam
bentuk krim atau losio ,termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua
stadium ,mudah digunakan ,dan jarang memberi iritasi .Obat ini tidak dianjurkan
pada anak dibawah 6 tahun dan wanita hamil karena toksik terhadap susunan saraf
pusat .Pemberiannya cukup sekali selama 8 jam .Jika masih ada gejala ,diulangi
seminggu kemudian .
v
Kromiton 10% dalam krim atau losio mempunyai dua
efek sebagai antiskabies dan antigatal .Harus dijauhkan dari mata ,mulut ,dan
uretra .Krim (eurax) hanya efektif pada 50-60% pasien .Digunakan selama 2 malam
berturut-turut dan dibersihkan setelah 24 jam pemakaian terakhir .
v
Krim permetrin 5% merupakan obat yang paling
efektif dan aman karena sangat mematikan untuk parasit S .skabiei dan memiliki
toksisitas rendah pada manusia .Seluruh anggota keluarga dan pasangan seksual
harus diobati ,termasuk pasien dengan hiposensitisasi .
c.Riwayat
Kesehatan Dahulu
pasien yang kulitnya sensitive
mudah terkena scabies biasanya orang yang terkena penyakit ini maka kulitnya
kesensitivan kulit
d. Riwayat Kesehatan Lingkungan
Pasien menyatakan dilingkungan sekitar
rumahnya kotor .
3. POLA
FUNGSI KESEHATAN
a. Pola Persepsi Kesehatan
Apabila sakit pasien biasanya menceritakan
kepada suaminya dan pasien biasanya
berobat kepuskesmas/pelayanan kesehatan dan Dokter.
b. Pola Aktifitas Latihan.
AKTIVITAS
|
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Mandiri
|
|||||
Berpakaian
|
|||||
Eliminasi
|
|||||
Mobilitas ditempat tidur
|
|||||
Pindah
|
|||||
Ambulansi
|
|||||
Makanan
|
Pola aktivitas latihan pasien
skabies tergantung pada derajat keparahan skabies dengan keterangan:
0 = Mandiri
2 = Menggunakan alat bantu
3 = Dibantu orang lain
4 = Tergantung penuh / total
c. Pola Istirahat Tidur
Pada pasien scabies tidak dapat tidur karena
gatal2 pada kulit
d. Pola Nutrisi
Metabolik
Pada pasien skabies mengalami penurunan intake
nutrisi,perubahan selera makan,penurunan berat badan .
e. Pola Eliminasi
Pada pasien scabies tidak ada gangguan pada
pola eliminasi
f. Pola Kognitif
Perseptual
Saat pengkajian pada pasien scabies dalam
keadaan sadar ,bicara lancer dengan menggunakan bahasa Indonesia
,pendengaran masih bagus dan penglihatan tidak kabur ,wajah pasien tampak
meringis menahan gatal-gatal pada seluruh tubuhnya ,pasien tampak lemah ,pasien
kelihatan tidak paham tentang penyakit yang dialaminya .
g. Pola Konsep
Diri
Pasien gelisah dan cemas karena akan mengalami gangguan harga
diri,peran diri,gambaran diri dan identitas diri .
h. Pola Koping
Bila pasien mempunyai masalah
pertama kali ,pasien menceritakan pada suaminya
i.Pola Seksual
Reproduksi
Pada pasien skabies pola seksualnya terganggu.
j.Pola Peran
Hubungan
Dalam kehidupan sehari-hari pasien memiliki
hubungan yang sangat baik dengan
masyarakat dan anggota keluarga lain.
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
Pasien beragama islam ,biasanya sholat 5 waktu
dalam sehari dan pasien taat.
- PEMERIKSAAN FISIK
- Tanda – tanda vital :
-
TD : 120/80 MmHg
-
Nadi : > 100 x/menit
-
Suhu : 38oC
-
RR : > 24 x/menit
- Keadaan Umum
Pada pasien scabies derajat
kesadarannya dari komposmentis,apatis,somnolen,delirium,spoor sampai koma
- Kulit,Rambut,Kuku
Inspeksi :
warna kulit pasien sawo mateng,rambut pasien berwarna hitam dengan persebaran tidak merata ,kuku
normal
Palpasi: turgor
kulit jelek,kulit teraba hangat terdapat nyeri tekan pada kulit,terdapat kemerahan pada kulit,ada
rupture kulit,pada pasien scabies keluar pus pada kulit .
- Kepala
Bentuk wajah simetris ,bentuk
tengkorak bulat ,rambut hitam serta tidak terdapat nyeri tekan ,adanya lesi
pada kulit kepala .
- Mata
Bola mata berbentuk
bulat,konjungtiva pucat,sclera putih serta pergerakan bola mata normal ,pupil
normal
- Telinga
Inspeksi : daun telinga
normal,liang telinga terdapat serumen.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
pada prosesus mastoideus.
- Hidung
Bentuk hidung
normal ,tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan .
- Mulut
Bentuk bibir
normal ,gigi lengkap dan bersih,mukosa bibir kering,lidah bersih
- Leher
Bentuk leher normal tidak terdapat
bendungan vena jogularis,tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid serta nyeri
tekan tidak ada.
- Dada
Bentuk dada
normal,pergerakan otot dada simetris,tidak terdapat nyeri tekan
- Abdomen
Pada pasien CKB bentuk abdomen
simetris,tidak terdapat nyeri tekan,tidak terdapat benjolan /massa ,terdapat kemerahan pada bagian perut
bagian bawah dan umbilicus
- Anus dan Rektum
Pada daerah anus dan rectum tidak
terdapat hemoroid baik interna maupun eksternal.
- Alat Kelamin
Pada pasien
scabies terdapat kemerahan pada genetalia
n. Ekstremitas
Atas :
terkoordinasi dengan baik
Bawah : terkoordinasi dengan baik
- PEMERIKSAAN PENUNJANG
Cara menemukan tungau :
- Carilah mula-mula terowongan ,kemudian pada ujung dapat terlihat papul atau vesikel.Congkel dengan jarum dan letakkan diatas kaca objek ,lalu tutup dengan kaca penutup dan lihat dengan mikroskop cahaya .
- Dengan cara menyikat dengan sikat dan ditampung di atas selembar kertas putih dan dilihat dengan kaca pembesar .
- Dengan membuat biopsy irisan .Caranya :jepit lesi dengan 2 jari kemudian buat irisan tipis dengan pisau dan periksa dengan mikroskop cahaya .
- Dengan biopsy eksisional dan diperiksa dengan pewarnaan HE .
- DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Data Fokus
Data Objektif :
-
Skala nyeri 4
-
Pasien lemah
-
Perubahan selera makan
-
Penurunan intake nutrisi
-
Konjungtiva pucat
-
Pasien tampak cemas
-
Pasien tampak gelisah
-
Adanya stratum korneum tipis di seluruh bagian tubuh
-
Wajah pasien tampak meringis menahan gatal-gatal pada
kulitnya
-
Pasien tidur tampak sering terbangun
-
Adanya lesi pada kulit kepala
-
Pasien kelihatan tidak paham tentang penyakit yang
dialaminya
-
Ada
rupture pada kulit
-
Keluar pus pada kulit
-
Terdapat nyeri tekan pada kulit
-
Turgor kulit jelek
-
Mukosa bibir kering
-
Kulit teraba hangat
-
Penurunan berat badan
-
Terdapat kemerahan pada genetalia
-
Terdapat kemerahan pada daerah umbilicus dan pada perut
bagian bawah
-
TTV:
-
TD : 120/80 MmHg
-
Nadi: > 100 x/menit
-
RR : > 24 x/menit
-
Suhu: 38 oC
2.
ANALISA DATA
No
|
SYMPTOM
|
PROBLEM
|
ETIOLOGI
|
1
|
Do :
-
Skala nyeri 4
-
Pasien tampak lemah
-
Terdapat nyeri tekan pada kulit
-
Pasien tampak meringis menahan gatal-gatal pada kulit
|
Nyeri akut
|
Agen cedera biologi
|
2
|
Do :
-
Suhu: 38 oC
-
RR: > 24 x/menit
-
Kulit teraba hangat
-
Nadi : > 100 x/menit
-
Turgor kulit jelek
-
TD : 120/80 MmHg
-
Mukosa bibir kering
|
Hipertermi
|
Trauma sel
|
3
|
Do :
-
Pasien lemah
-
Penurunan intake nutrisi
-
Penurunan berat badan
-
Turgor kulit jelek
-
Mukosa bibir kering
-
Perubahan selera makan
|
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
|
Tidak mampu dalam memasukkan ,mencerna,mengabsorsi makanan
|
4
|
Do :
-
Suhu: 38 oC
-
Konjungtiva pucat
-
Pasien tidur tampak sering terbangun
-
Pasien tampak lemah
|
Gangguan pola tidur
|
Gatal-gatal pada kulit
|
5
|
Do :
-
Pasien tampak lemah
-
Turgor kulit jelek
-
Adanya stratum korneum tipis diseluruh tubuh
-
Adanya lesi pada kulit kepala
-
Adanya rupture pada kulit
-
Keluar pus pada kulit
|
Kerusakan integritas kulit
|
Udara lembab adanya scabies
|
6
|
Do :
-
Pasien tampak cemas
-
Pasien tampak gelisah
-
Pasien tampak lemah
|
Harga diri rendah situasional
|
Gangguan gambaran diri
|
7
|
Do :
-
Pasien kelihatan tidak paham tentang penyakit yang
dialaminya
-
Pasien tampak gelisah
-
Pasien tampak cemas
|
Kurang pengetahuan
|
Keterbatasan paparan
|
8
|
Do:
-
pasien tampak gelisah
-
pasien tampak cemas
-
pasien tampak sering terbangun
-
pasien tampak lemah
|
Cemas
|
Ancaman terhadap konsep diri
|
9
|
Do:
-
terdapat kemerahan pada genetalia
-
terdapat kemerahan pada daerah umbilicus dan perut
bagian bawah
-
keluar pus pada kulit
-
adanya lesi pada kulit kepala
|
Resiko infeksi
|
Rupture membrane amneotik/kulit tidak utuh
|
DIAGNOSA
KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH
1.
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi
ditandai dengan skala nyeri 4,pasien tampak lemah,terdapat nyeri tekan pada
kulit ,pasien tampak meringis kesakitan karena menahan gatal-gatal pada
kulitnya
2.
Hipertermi berhubungan dengan trauma sel ditandai
dengan mukosa bibir kering ,badan teraba hangat, turgor kulit jelek , suhu: 38
oC,RR : >24 x/menit ,nadi : >100 x/menit ,TD : 120/80 MmHg
3.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan tidak mampu dalam memasukkan ,mencerna dan mengabsorbsi
makanan ditandai dengan penurunan berat badan,perubahan selera makan,penurunan
intake nutrisi ,pasien lemah,mukosa bibir kering, turgor kulit jelek
4.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan gatal-gatal pada
kulit ditandai dengan suhu : 38 oC ,pasien tampak lemah ,pasien tampak sering
terbangun ,konjungtiva pucat .
5.
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan udara
lembab adanya scabies ditandai dengan pasien tampak lemah,turgor kulit
jelek,adanya stratum korneum tipis diseluruh tubuh ,adanya lesi pada kulit
kepala ,adanya rupture pada kulit ,keluar pus pada kulit
6.
Resiko infeksi berhubungan dengan rupture membrane
amneotik/kulit tidak utuh ditandai dengan terdapat kemerahan pada genetalia
,terdapat kemerahan pada daerah umbilicus dan perut bagian bawah ,adanya lesi
pada kulit kepala
7.
Harga diri rendah situasional berhubungan dengan
gangguan gambaran diri ditandai dengan pasien tampak cemas ,pasien tampak lemah
,pasien tampak gelisah
8.
Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
ditandai dengan pasien tampak lemah ,pasien tampak cemas ,pasien tampak gelisah
, pasien tampak sering terbangun
9.
Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan
paparan ditandai dengan pasien kelihatan tidak paham tentang penyakit yang
dialaminya, pasien tampak cemas ,pasien tampak gelisah
- PERENCANAAN
WAKTU
|
No Dx
|
TUJUAN/NOC
|
INTERVENSI/NIC
|
|
Tgl
|
Jam
|
|||
01 Jan 08
|
08.00 WIB
|
1
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama…x 24 jam skala nyeri dapat berkurang dengan criteria hasil
:
Pain Control (1605)
(160501) mengenai factor
penyebab
(160502)mengenali permulaan
nyeri
(160503) menggunakan tindakan
pencegahan
(160504) menggunakan metode
pencegahan non analgetik untuk mengurangi nyeri
(160505)gunakan analgetik yang
cocock
(160506)gunakan tanda
peringatan untuk meminta bantuan
(160507) catat gejala perawatan
kasehatan yang profesional
(160509)mengenali gejala-gejala
nyeri
(160510)mencatat pengalaman
tentang nyeri
(160511)melaporkan nyeri yang
sudah terkontrol
|
Pain Management (1400)
-
kaji secara komprehensif tentang nyeri
meliputi:lokasi,karakteristik onset/durasi,frekwensi,kualitas ,intensitas dan
factor yang menimbulkan nyeri
-
observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
terutama pada ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif
-
pastikan pasien mendapat perawatan dengan analgesic
yang diperlukan
-
gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk
menyatakan pengalaman nyeri dan menyampaikan penerimaan dari respon pasien
pada nyeri
-
pertimbangkan pengaruh budaya pada respon nyeri
-
tentukan pengaruh dari pengalaman nyeri pada kulitas
hidup (missal:tidur, makan ,aktivitas,pengamatan dan hubungan)
-
bantu pasien dan keluarga mencari bantuan dan
menyediakan dukungan
-
sediakan informasi tentang nyeri seperti penyebab
dari nyeri berapa lama ini akan berakhir dan aketidaknyamanan dari prosedur
|
01 Jan 08
|
10.00
WIB
|
2
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama …x 24 jam suhu tubuh dalam rentan normal dengan criteria hasil :
Thermoregulation (0800)
(080001) kulit tidak teraba
hangat
(080002)suhu tubuh dalam
rentang normal
(080003) tidak terjadi sakit
kepala pada pasien
(080004)Tidak terjadi gangguan
pada otot
(080005) pasien tidak
menunjukkan wajah cepat marah
(080006)tidak terjadi perubahan
warna kulit
(080007)Pasien tidak
menunjukkan perasaan ngantuk
(080008)Tidak terjadi kejang
pada otot
(080010)Pasien dapat
berkeringat apabila udara panas
(080011)Pasien bisamenggigil
apabila cuaca dingin
(080012) nadi dalam rentang
normal
(080013) pernafasan dalam
rentang normal
(080014)hidrasi yang adekuat
|
Temperature regulation (3900)
-
monitor suhu minimal 2 jam
-
monitor suhu secara kontinyu
-
monitor warna kulit dan temperature
-
monitor TTV
-
monitor perubahan temperature sampai stabil
-
monitor dan catat tanda dan gejala hypothermia dan
hyperthermia
-
naikkan secara adekuat asupan makanan dan minuman
-
berikan antipiretik jika perlu
-
beri tahu dokter jika tindakan tidak berhasil
|
01 Jan 08
|
12.00
WIB
|
3
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama …x 24 jam nafsu makan pasien dapat bertambah dengan
criteria hasil :
Nutritional status (1004)
(100401)Pasien mendapat asupan
nutrisi yang cukup
(100402)pasien mendapat asupan
makanan dan caiaran yang cukup
(100405)adanya peningkatan
berat badan
|
Nutrition management ( 1100)
-
Kaji pasien apabila pasien memiliki alergi makanan
tertentu
-
Buat makanan pilihan
untuk pasien
-
kolaborasikan dengan ahli gizi untuk kalori dan tipe
nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
-
anjurkan pasien agar intake kalori sesuai dengan
kebutuhan tubuh dan kebiasaan
-
dorong peningkatan asupan protein dan vitamin C
-
berikan makanan ringan seperti: sering memberikan minum
dan buah segar atau just buah
|
01 Jan 08
|
14.00 WIB
|
4
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama …x 24 jam pasien dapat tidur dengan nyenyak dengan
criteria hasil :
(sleep:0004)
(000401) dapat mengontrol waktu
tidur
(000402) observasi waktu untuk
tidur
(000403) dapat mengontrol pola
tidur pasien
(000404)dapat mengontrol
kualitas tidur pasien
(000405) dapat mengontrol tidur
yang efisien
(000406) tidak terjadi gangguan
tidur
(000407) pasien dapat tidur
dengan teratur
(000408) dapat menyatakan
perasaan segar setelah bangun tidur
(000409) tidur sebentar
secukupnya dengan tepat sesuai umur
(000410) mampu mengontrol waktu
bangun tidur dengan tepat
|
Sleep Enchancement (1850)
-
Berikan tempat tidur sesuai keinginan pasien
-
Determinasikan efek medikasi terhadap pasien dalam
pola tidur
-
Monitor pola tidur pasien dan lamanya wktu tidur
-
Ciptakan suasana yang nyaman
-
Batasi pengunjung bila perlu
-
Kolaborasi pemberian penenang
|
02 Jan 08
|
10.00
WIB
|
5
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama…x 24 jam agar pasien tidak menunjukkan adanya kerusakan
integritas kulit dengan criteria hasil
:
Tissue integrity:skin dan mucous
membranes (1101)
(110101)temperature jaringan
dalam rentan normal
(110102)sensasi dalam rentang
normal
(110103)elastisitas dalam rentang
normal
(110104)hidrasi dalam rentang
normal
(110105) pigmentasi dalam
rentang normal
(110106)pernafasan dalam
rentang normal
(110107)warna kulit normal
(110108)tekstur kulit dalam
rentang normal
(110109)lapisan kulit dalam
rentang normal
(110110)tidak adanya kerusakan
jaringan kulit
(110112)pertumbuhan rambut pada
kulit dalam rentang normal
(110113) tidak ada intensitas
kulit
|
Skin Surveillance (3590)
-
monitor warna kulit
-
monitor temperature kulit
-
monitor adanya abrasi kulit dan ruam kulit
-
monitor pasien agar memakai baju yang longgar
-
catat perubahan kulit dan membrane mukosa
-
monitor sumber tekanan dan pergesekan
-
monitor kulit pada area yang kemerahan dan luka
-
monitor kulit dan membrane mukosa pada area perubahan
warna yang mengakibatkan luka memar
|
02 Jan 08
|
12.00
WIB
|
6
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama…x 24 jam tidak terjadi infeksi dengan criteria hasil :
Knowledge infection control (1807)
(180703)adanya pengurangan
transmisi infeksi
(180704)adanya tanda dan gejala
pengurangan terhadap kekhawatiran terjadinya infeksi
(180705)menggambarkan prosedur
srening
(180706)monitor prosedur
(180707 menggambarkan keaktifan
untuk peningkatan kekebalan infeksi
(180708) menggambarkan
pengobatan untuk diagnosa infeksi
(180709) mengikuti peningkatan
untuk diagnosa infeksi
|
Infection control (6540)
-
observasi dan laporkan tanda dan gejala infeksi
seperti kemerahan ,panas,nyeri,tumor,dan adanya fungsiolesa
-
kaji warna kulit,kelembaban tekstur dan turgor ,cuci
kulit dengan hati-hati ,gunakan hidrasi dan pelembab seluruh permukaan
-
gunakan strategi untuk mencegah infeksi nosokomial
-
istirahat yang adekuat
-
ajari pasien dan anggota keluarga tentang bagaimana
mencegah infeksi
|
03 Jan 08
|
08.00
WIB
|
7
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama…x 24jam masalah pasien selesai dengan kruteria hasil :
Coping (1302)
(130201) identifikasi pola masalah yang efektif
(130202) identifikasi pola masalah yang tidak efektif
(130204)Laporkan terjadinya penurunan stress
(130208)mampu beradaptasi
dengan situasi yang dialami
(130209) gunakan dukungan
social yang tersedia
(130212) gunakan masalah
strategi yang efektif
(130216) laporkan terjadinya
penurunan fisik penyebab dari stress
(130217) laporkan terjadinya
penurunan perasaan negative
|
Self esteem enhancement (5400)
-
pantau tingkat keburukan dari klien
-
dukung klien untuk memotivasi dirinya sendiri
-
mengajarkan klien untuk beradaptasi dengan kritik
negative
-
berikan penghargaan pada pasien setelah mampu
beradaptasi dengan kekurangan diri
|
03 Jan 08
|
10.00 WIB
|
8
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama …x 24 jam pasien tampak terlihat tidak cemas dengan criteria hasil :
Anxiety control (1402)
(140201) monitor intensitas
kecemasan
(040202) eliminasi tanda
penyebab cemas
(040203) menurunkan stimulasi
lingkungan apabila terjadi kecemasan
(040204) mencari informasi
untuk menurunkan kecemasan
(040205) merencanakan strategi
koping untuk situasi stress
(040206) menggunakan strategi
koping yang efektif
(040207) menggunakan teknik
relaksasi untuk menurunkan cemas
(040208) mencatat teknik
relaksasi untuk menurunkan cemas
(040209) mencatat durasi
penurunan dari episode cemas
(040209) mencatat peningkatan
panjang dari waktu diantara episode cemas
|
Anxiety reduction (5820)
-
identifikasi level stres apabila mengalami perubahan
-
intruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
-
bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi dan
penyebab stres
-
cari pemahaman pasien tentang persepsi situasi stress
-
dengarkan keluhan –keluhan pasien
-
ciptakan suasana nyaman untuk fasilitas dalam ruangan
-
control stimulasi jika diperlukan untuk pasien yang
membutuhkan
-
Berikan obat untuk menurunkan kecemasan bila perlu
|
03 Jan 08
|
12.00 WIB
|
9
|
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama … x 24 jam pasien dapat mengerti tentang penyakit yang
dideritanya dengan criteria hasil :
Knowledge :disease process (1803)
(180301)familiar dengan proses
penyakit
(180302)mendiskripsikan proses
penyakit
(180303)mendiskripsikan factor
penyebab
(180304)mendiskripsikan factor
resiko
(180305)mendiskripsikan efek
penyakit
(180306)mendiskripsikan tanda
dan gejala
(180307)mendiskripsikan
perjalanan penyakit
(180309) mendiskripsikan
tentang komplikasi
(180310) mendiskripsikan tanda
dan gejala tentang komplikasi
|
Teaching: individual (5606)
-
mengobservasi kesiapan klien untuk mendengar (mental
,kemampuan untuk melihat ,mendengar,nyeri ,kesiapan emosional,bahasa dan
budaya)
-
menentukan tingkat pengetahuan klien sebelumnya
-
menjelaskan proses penyakit (pengertian ,etiologi,
tanda dan gejala )transmisi dan efek panjang pada ibu dan fetus
-
diskusikan perubahan
-
diskusikan tentang pilihan terapi/perawatan
|
BAB III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
1.
Skabies adalah penyakit kulit yang menular yang disebabkan oleh infestasi
dan sensitisasi terhadap tungau (mite)
sarcoptes scabei.
2.
Tidak semua diagnosa keperawatan yang sesuai dengan
scabies dapat muncul pada kasus.Diagnosa yang muncul yang sesuai dengan kasus
,dengan kondisi klien adalah :
1. Nyeri akut berhubungan dengan
agen cedera biologi
2. Hipertermi berhubungan dengan
trauma sel
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
tidak mampu dalam memasukkan
,mencerna ,mengabsorbsi makanan
4. Gangguan pola tidur berhubungan
dengan gatal-gatal pada kulit
5. Kerusakan integritas kulit
berhubungan dengan udara lembab adanya scabies
6. Resiko
infeksi berhubungan dengan rupture membrane amneotik/kulit tidak utuh
7. Harga diri rendah situasional
berhubungan dengan gangguan gambaran diri
8.Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap
konsep diri
9.Kurang pengetahuan berhubungan dengan
keterbatasan paparan
3. Pola intervensi keperawatan
yang direncanakan semua dapat dilakukan dan rencana yang dibuat tidak menyimpang dari tujuan yang
ingin dicapai pada rencana keperawatan
3.2
SARAN
1.
Dalam penyempurnaan hasil pengkajian hendaknya
pemeriksaan penunjang lebih cepat dilakukan.
2.
Dalam melakukan diagnosa keperawatan,perawat hendaknya
tidak terlalu berpatokan pada teori karena diagnosa keperawatan ditegakkan
berdasarkan analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari pengkajian
3.
Dalam membuat rencana keperawatan,perawat hendaknya
lebih dulu memprioritaskan masalah yang utama dan terpenting dapat diatasi
terlebih dahulu tanpa menimbulkan masalah lain .
DAFTAR
PUSTAKA
v Mansjoer,Arif,Supihalta.2005.Kapita
Selekta Kedokteran Jil2.media
Aesculapis.FKUI
v Muda,Ahmad.2003.kamus
lengkap kedokteran.Surabaya.Gitamedia Press
v Subagyo
Waskito Satrio,2007.Scabies.www.Cermin
Dunia Kedokteran.com
v Johnson,
Marion dan
Maridean mass.2004.NOC.USA.Mosby year book
v
Mc Loskey,Joanne Cdan Gloria
M.Bulechec.2004.NIC.USA.Mosby year b