BLOG INI BERISI CONTO LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN MENGENAI PENYAKIT DAN TATALAKSAANYA.

Monday, October 31, 2016

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PADIEN SCABIES


BAB   I
DASAR TEORI



1.1    Pengertian Scabies
          Sesungguhnya scabies telah diketahui merupakan penyakit akibat gigitan kutu sarcoptes scabei tahun 1687 yang biasanya berkumpul pada tangan dan pergelangan .Kutu betina menggali stratum korneum dan bertelur 2-3 butir tiap hari yang kemudian tumbuh menjadi dewasa dalam 10-14 hari .
                         Menurut Handoko (2007),scabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap tungau (mite) sarcoptes scabei.Penyakit ini dikenal juga dengan nama the itch ,gudik,atau gatal agogo,kutu badan.Pertama kali penyebab penyakit ini ditemukan oleh Benomo pada tahun 1687 kemudian oleh Mellanby dilakukan percobaan induksi pada sukarelawan perang dunia ke-2 .

                         Cara Penularan.
      Cara penularan melalui 2 cara yaitu :
-                                                                                             Secara kontak langsung :
         kalau  secara kontak langsung terjadi ketika adanya kontak dengan kulit     penderita misalnya berjabat tangan ,tidur bersama dan hubungan sexual .
-       Secara kontak tidak langsung :
sedangkan secara kontak tidak langsung melalui benda yang telah dipakai oleh penderita seperti pakaian ,handuk ,bantal dll dan penyakit ini mudah menular dari manusia ke manusia ,dari hewan ke manusia dan sebaliknya .  Scabies dapat dikategorikan sebagai PHS (penyakit hubungan seksual).Banyak factor penunjang melusnya penyakit ini diantaranya : social ekonomi yang rendah ,hygiene yang buruk ,hubungan seksual yang sifatnya promiskuitas ,kesalahan diagnosis dan perkembangan demografik serta ekologik .Scabies menyebabkan rasa gatal pada bagian kulit seperti sela-sela jari ,siku dan selangkangan .Scabies identik dengan penyakit anak pondok. Penyebabnya adalah kondisi kebersihan yang kurang terjaga ,sanitasi yang buruk ,kurang gizi dan kondisi ruangan terlalu lembab dan kurang mendapat sinar matahari secara langsung .Penyakit kulit scabies menular dengan cepat pada suatu komunitas yang tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya harus dilakukan secara serentak dan menyeluruh pada semua orang dan lingkungan pada komunitas yang terserang scabies karena apabila dilakukan pengobatan secara individual maka akan mudah tertular kembali penyakit scabies .

             Etiologi. Sarcoptes scabei termasuk filum Artropoda ,kelas Archnida ,ordo Ackarima , super famili sarcoptes .Pada manusia disebut Sarcoptes scabei var.hominis. Selain itu terdapat Sarcoptes Scabei yang lain misalnya pada kambing dan babi .Secara morfologik merupakan tungau kecil brbentuk oval,punggungnya cembung dan pada bagian perut rata .Tungau ini translusen ,berwarna putih kotor dan tidak bermata .Ukuran betina kira-kira 330-450 mikron x 250-350 mikron,sedangkan yang jantan lebih kecil yaitu 220-240 mikron x 150-200 mikron . Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki,2 pasang kaki depan sebagai alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada betina berakhir dengan rambut sedangkan pada jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan keempat berakhir dengan alat perekat .

                                 Siklus Hidup Sarcoptes Scabiei . Menurut Johnston (2005),siklus     hidup tungau ini sebagai berikut : Setelah kopulasi (perkawinan) yang terjadi diatas kulit ,jantan akan mati ,kadang-kadang masih dapat hidup beberapa hari dalam terowongan yang digali oleh yang betina .Tungau betina yang telah dibuahi menggali terowongan dalam stratum korneum dengan kecepatan 2-3 milimeter sehari dan sambil meletakkan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai jumlah 40 atau 50 . Bentuk betina yang dibuahi ini dapat hidup sebulan lamanya .Telur akan menetas biasanya dalam waktu 3-5 hari dan menjadi larva yang mempunyai 3 pasang kaki.Larva ini dapat tinggal terowongan tetapi dapat juga keluar setelah 2-3 hari larva akan menjadi nimfa yang mempunyai 2 bentuk jantan dan betina dengan 4 pasang kaki .Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antara 8-12 hari .Akibat terowongan yang digali Sarcoptes scabei betina yang memakan sel-sel di lapisan kulit,penderita mengalami gatal-gatal dan digaruk oleh penderita sehingga menimbulkan infeksi ektoparasit dan berbentuk kerak berwarna coklat keabuan yang berbau anyir .

                          Gejala Klinis. Diagnosis dibuat dengan menemukan 2 dari 4 tanda cardinal berikut :
v  Pruritus nokturna artinya gatal pada malam hari yang disebabkan oleh aktivitas tungau meningkat pada suhu lembab dan panas ,iritasi pada kulit dan muncul gelembung berair pada kulit .
v  Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok misalnya dalam sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi.Begitu pula dalam sebuah perkampungan yang padat penduduknya sebagian besar tetangga yang berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut .
v  Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan ,berbentuk garis lurus atau berkelok,rata-rata panjang 1 cm,pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel.Jika timbul infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi poliform(pustule,ekskoriasi dll) .Tempat predileksinya biasanya merupakantempat dengan stratum korneum yang tipis yaitu sela-sela jari tangan ,pergelangan tangan bagian volar ,siku bagian luar ,lipat ketiak bagian depan ,areola marne (wanita) ,umbilicus ,bokong ,genetalia eksterna (pria) dan perut bagian bawah . Pada bayi akan menyerang telapak tangan dan telapak kaki .
v  Menemukan tungau dengan membuat kerokan kulit pada daerah yang berwarna kemerahan dan terasa gatal .Kerokan yang dilakukan agak dalam hingga kulit mengeluarkan darah karena sarcoptes betina bermukim agak dalam dikulit .

1.2    Penatalaksanaan
Syarat obat yang ideal ialah efektif terhadap semua stadium tungau ,tidak menimbulkan iritasi dan tidak toksik ,tidak berbau atau kotor ,tidak merusak atau mewarnai pakaian ,mudah diperoleh ,dan harganya murah .
Jenis obat topical :
v  Belerang endap (sulfur presipitatum) 4-20% dalam bentuk salep atau krim .Pada bayi dan orang dewasa sulfur presipitatum 5% dalam minyak sangat aman dan efektif .Kekurangannya adalah pemakaian tidak boleh kurang dari 3 hari karena tidak efektif terhadap stadium telur ,berbau ,mengotori pakaian ,dan dapat menimbulkan iritasi .
v  Emulsi benzil-benzoat 20-25% efektif terhadap semua stadium ,diberikan setiap malam selama 3 kali .Obat ini sulit diperoleh ,sering memberi iritasi ,dan kadang-kadang makin gatal setelah dipakai .
v  Gama benzene heksa klorida (gameksan) 1% dalam bentuk krim atau losio ,termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stadium ,mudah digunakan ,dan jarang memberi iritasi .Obat ini tidak dianjurkan pada anak dibawah 6 tahun dan wanita hamil karena toksik terhadap susunan saraf pusat .Pemberiannya cukup sekali selama 8 jam .Jika masih ada gejala ,diulangi seminggu kemudian .
v  Kromiton 10% dalam krim atau losio mempunyai dua efek sebagai antiskabies dan antigatal .Harus dijauhkan dari mata ,mulut ,dan uretra .Krim (eurax) hanya efektif pada 50-60% pasien .Digunakan selama 2 malam berturut-turut dan dibersihkan setelah 24 jam pemakaian terakhir .
v  Krim permetrin 5% merupakan obat yang paling efektif dan aman karena sangat mematikan untuk parasit S .skabiei dan memiliki toksisitas rendah pada manusia .Seluruh anggota keluarga dan pasangan seksual harus diobati ,termasuk pasien dengan hiposensitisasi .






c.Riwayat Kesehatan Dahulu
pasien yang kulitnya sensitive mudah terkena scabies biasanya orang yang terkena penyakit ini maka kulitnya kesensitivan kulit

d. Riwayat Kesehatan Lingkungan
 Pasien menyatakan dilingkungan sekitar rumahnya kotor .

           

3.   POLA FUNGSI KESEHATAN

a. Pola Persepsi Kesehatan
 Apabila sakit pasien biasanya menceritakan kepada suaminya dan pasien  biasanya berobat kepuskesmas/pelayanan kesehatan dan Dokter.

b. Pola Aktifitas Latihan.
AKTIVITAS
  0
  1
  2
  3
  4
Mandiri





Berpakaian





Eliminasi





Mobilitas ditempat tidur





Pindah





Ambulansi





Makanan






Pola aktivitas latihan pasien skabies tergantung pada derajat keparahan skabies dengan keterangan:
0 = Mandiri
2 = Menggunakan alat bantu
3 = Dibantu orang lain
4 = Tergantung penuh / total

c. Pola Istirahat Tidur
 Pada pasien scabies tidak dapat tidur karena gatal2 pada kulit

d. Pola Nutrisi Metabolik
 Pada pasien skabies mengalami penurunan intake nutrisi,perubahan selera makan,penurunan berat badan .

e. Pola Eliminasi
 Pada pasien scabies tidak ada gangguan pada pola eliminasi







f. Pola Kognitif Perseptual
 Saat pengkajian pada pasien scabies dalam keadaan sadar ,bicara lancer dengan menggunakan bahasa Indonesia ,pendengaran masih bagus dan penglihatan tidak kabur ,wajah pasien tampak meringis menahan gatal-gatal pada seluruh tubuhnya ,pasien tampak lemah ,pasien kelihatan tidak paham tentang penyakit yang dialaminya .

g. Pola Konsep Diri
 Pasien gelisah dan cemas  karena akan mengalami gangguan harga diri,peran diri,gambaran diri dan identitas diri .

h. Pola Koping
Bila pasien mempunyai masalah pertama kali ,pasien menceritakan pada suaminya

i.Pola Seksual Reproduksi
Pada pasien skabies  pola seksualnya terganggu.

j.Pola Peran Hubungan
 Dalam kehidupan sehari-hari pasien memiliki hubungan yang sangat baik    dengan masyarakat dan anggota keluarga lain.

k. Pola Nilai dan Kepercayaan
 Pasien beragama islam ,biasanya sholat 5 waktu dalam sehari dan pasien taat.

  1. PEMERIKSAAN FISIK
  1. Tanda – tanda vital :
-          TD : 120/80 MmHg
-          Nadi : > 100 x/menit
-          Suhu : 38oC
-          RR : > 24 x/menit

  1. Keadaan Umum
Pada pasien scabies derajat kesadarannya dari komposmentis,apatis,somnolen,delirium,spoor sampai koma

  1. Kulit,Rambut,Kuku
Inspeksi : warna kulit pasien sawo mateng,rambut pasien berwarna hitam     dengan persebaran tidak merata ,kuku normal
Palpasi: turgor kulit jelek,kulit teraba hangat terdapat nyeri tekan pada  kulit,terdapat kemerahan pada kulit,ada rupture kulit,pada pasien scabies keluar pus pada kulit .

  1. Kepala
Bentuk wajah simetris ,bentuk tengkorak bulat ,rambut hitam serta tidak terdapat nyeri tekan ,adanya lesi pada kulit kepala .



  1. Mata
Bola mata berbentuk bulat,konjungtiva pucat,sclera putih serta pergerakan bola mata normal ,pupil normal

  1. Telinga
Inspeksi : daun telinga normal,liang telinga terdapat serumen.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada prosesus mastoideus.

  1. Hidung
Bentuk hidung normal ,tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan .

  1. Mulut
Bentuk bibir normal ,gigi lengkap dan bersih,mukosa bibir kering,lidah bersih

  1. Leher
Bentuk leher normal tidak terdapat bendungan vena jogularis,tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid serta nyeri tekan tidak ada.

  1. Dada
Bentuk dada normal,pergerakan otot dada simetris,tidak terdapat nyeri tekan

  1. Abdomen
Pada pasien CKB bentuk abdomen simetris,tidak terdapat nyeri tekan,tidak terdapat benjolan /massa,terdapat kemerahan pada bagian perut bagian bawah dan umbilicus

  1. Anus dan Rektum
Pada daerah anus dan rectum tidak terdapat hemoroid baik interna maupun eksternal.

  1. Alat Kelamin
Pada pasien scabies terdapat kemerahan pada genetalia

n.   Ekstremitas
Atas     :  terkoordinasi dengan baik
Bawah :  terkoordinasi dengan baik



  1. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Cara menemukan tungau :
    1. Carilah mula-mula terowongan ,kemudian pada ujung dapat terlihat papul atau vesikel.Congkel dengan jarum dan letakkan diatas kaca objek ,lalu tutup dengan kaca penutup dan lihat dengan mikroskop cahaya .
    2. Dengan cara menyikat dengan sikat dan ditampung di atas selembar kertas putih dan dilihat dengan kaca pembesar .
    3. Dengan membuat biopsy irisan .Caranya :jepit lesi dengan 2 jari kemudian buat irisan tipis dengan pisau dan periksa dengan mikroskop cahaya .
    4. Dengan biopsy eksisional dan diperiksa dengan pewarnaan HE .


  1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.Data Fokus
Data Objektif :
-          Skala nyeri 4
-          Pasien lemah
-          Perubahan selera makan
-          Penurunan intake nutrisi
-          Konjungtiva pucat
-          Pasien tampak cemas
-          Pasien tampak gelisah
-          Adanya stratum korneum tipis di seluruh bagian tubuh
-          Wajah pasien tampak meringis menahan gatal-gatal pada kulitnya
-          Pasien tidur tampak sering terbangun
-          Adanya lesi pada kulit kepala
-          Pasien kelihatan tidak paham tentang penyakit yang dialaminya
-          Ada rupture pada kulit
-          Keluar pus pada kulit
-          Terdapat nyeri tekan pada kulit
-          Turgor kulit jelek
-          Mukosa bibir kering
-          Kulit teraba hangat
-          Penurunan berat badan
-          Terdapat kemerahan pada genetalia
-          Terdapat kemerahan pada daerah umbilicus dan pada perut bagian bawah
-          TTV:
      - TD   : 120/80 MmHg
      - Nadi: > 100 x/menit
      - RR   : > 24 x/menit
      - Suhu: 38 oC



















2.        ANALISA DATA

No
SYMPTOM
PROBLEM
ETIOLOGI
1
Do :
-          Skala nyeri 4
-          Pasien tampak lemah
-          Terdapat nyeri tekan pada kulit
-          Pasien tampak meringis menahan gatal-gatal pada kulit

Nyeri akut
Agen cedera biologi
2
Do :
-          Suhu: 38 oC
-          RR: > 24 x/menit
-          Kulit teraba hangat
-          Nadi : > 100 x/menit
-          Turgor kulit jelek
-          TD : 120/80 MmHg
-          Mukosa bibir kering
Hipertermi
Trauma sel
3
Do :
-          Pasien lemah
-          Penurunan intake nutrisi
-          Penurunan berat badan
-          Turgor kulit jelek
-          Mukosa bibir kering
-          Perubahan selera makan

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Tidak mampu dalam memasukkan ,mencerna,mengabsorsi makanan

4
Do :
-          Suhu: 38 oC
-          Konjungtiva pucat
-          Pasien tidur tampak sering terbangun
-          Pasien tampak lemah

Gangguan pola tidur
Gatal-gatal pada kulit
5
Do :
-          Pasien tampak lemah
-          Turgor kulit jelek
-          Adanya stratum korneum tipis diseluruh tubuh
-          Adanya lesi pada kulit kepala
-          Adanya rupture pada kulit
-          Keluar pus pada kulit
Kerusakan integritas kulit
Udara lembab adanya scabies
6
Do :
-          Pasien tampak cemas
-          Pasien tampak gelisah
-          Pasien tampak lemah

Harga diri rendah situasional
Gangguan gambaran diri
7
Do :
-          Pasien kelihatan tidak paham tentang penyakit yang dialaminya
-          Pasien tampak gelisah
-          Pasien tampak cemas

Kurang pengetahuan
Keterbatasan paparan
8
Do:
-          pasien tampak gelisah
-          pasien tampak cemas
-          pasien tampak sering terbangun
-          pasien tampak lemah
Cemas
Ancaman terhadap konsep diri
9
Do:
-          terdapat kemerahan pada genetalia
-          terdapat kemerahan pada daerah umbilicus dan perut bagian bawah
-          keluar pus pada kulit
-          adanya lesi pada kulit kepala

Resiko infeksi
Rupture membrane amneotik/kulit tidak utuh






DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH



1.       Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi ditandai dengan skala nyeri 4,pasien tampak lemah,terdapat nyeri tekan pada kulit ,pasien tampak meringis kesakitan karena menahan gatal-gatal pada kulitnya
2.       Hipertermi berhubungan dengan trauma sel ditandai dengan mukosa bibir kering ,badan teraba hangat, turgor kulit jelek , suhu: 38 oC,RR : >24 x/menit ,nadi : >100 x/menit ,TD : 120/80 MmHg
3.       Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak mampu dalam memasukkan ,mencerna dan mengabsorbsi makanan ditandai dengan penurunan berat badan,perubahan selera makan,penurunan intake nutrisi ,pasien lemah,mukosa bibir kering, turgor kulit jelek
4.       Gangguan pola tidur berhubungan dengan gatal-gatal pada kulit ditandai dengan suhu : 38 oC ,pasien tampak lemah ,pasien tampak sering terbangun ,konjungtiva pucat .
5.       Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan udara lembab adanya scabies ditandai dengan pasien tampak lemah,turgor kulit jelek,adanya stratum korneum tipis diseluruh tubuh ,adanya lesi pada kulit kepala ,adanya rupture pada kulit ,keluar pus pada kulit
6.       Resiko infeksi berhubungan dengan rupture membrane amneotik/kulit tidak utuh ditandai dengan terdapat kemerahan pada genetalia ,terdapat kemerahan pada daerah umbilicus dan perut bagian bawah ,adanya lesi pada kulit kepala
7.       Harga diri rendah situasional berhubungan dengan gangguan gambaran diri ditandai dengan pasien tampak cemas ,pasien tampak lemah ,pasien tampak gelisah
8.       Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri ditandai dengan pasien tampak lemah ,pasien tampak cemas ,pasien tampak gelisah , pasien tampak sering terbangun
9.       Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan ditandai dengan pasien kelihatan tidak paham tentang penyakit yang dialaminya, pasien tampak cemas ,pasien tampak gelisah


  1. PERENCANAAN

WAKTU
No Dx
TUJUAN/NOC
INTERVENSI/NIC
Tgl
Jam
01 Jan 08
08.00 WIB
1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…x 24 jam skala nyeri dapat berkurang dengan criteria hasil :
Pain Control (1605)
(160501) mengenai factor penyebab
(160502)mengenali permulaan nyeri
(160503) menggunakan tindakan pencegahan
(160504) menggunakan metode pencegahan non analgetik untuk mengurangi nyeri
(160505)gunakan analgetik yang cocock
(160506)gunakan tanda peringatan untuk meminta bantuan
(160507) catat gejala perawatan kasehatan yang profesional
(160509)mengenali gejala-gejala nyeri
(160510)mencatat pengalaman tentang nyeri
(160511)melaporkan nyeri yang sudah terkontrol


Pain Management (1400)
-          kaji secara komprehensif tentang nyeri meliputi:lokasi,karakteristik onset/durasi,frekwensi,kualitas ,intensitas dan factor yang  menimbulkan nyeri
-          observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan terutama pada ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara efektif
-          pastikan pasien mendapat perawatan dengan analgesic yang diperlukan
-          gunakan strategi komunikasi terapeutik untuk menyatakan pengalaman nyeri dan menyampaikan penerimaan dari respon pasien pada nyeri
-          pertimbangkan pengaruh budaya pada respon nyeri
-          tentukan pengaruh dari pengalaman nyeri pada kulitas hidup (missal:tidur, makan ,aktivitas,pengamatan dan hubungan)
-          bantu pasien dan keluarga mencari bantuan dan menyediakan dukungan
-          sediakan informasi tentang nyeri seperti penyebab dari nyeri berapa lama ini akan berakhir dan aketidaknyamanan dari prosedur

01 Jan 08

10.00
WIB
2
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x 24 jam suhu tubuh dalam rentan normal  dengan criteria hasil :
Thermoregulation (0800)
(080001) kulit tidak teraba hangat
(080002)suhu tubuh dalam rentang normal
(080003) tidak terjadi sakit kepala pada pasien
(080004)Tidak terjadi gangguan pada otot
(080005) pasien tidak menunjukkan wajah cepat marah
(080006)tidak terjadi perubahan warna kulit
(080007)Pasien tidak menunjukkan perasaan ngantuk
(080008)Tidak terjadi kejang pada otot
(080010)Pasien dapat berkeringat apabila udara panas
(080011)Pasien bisamenggigil apabila cuaca dingin
(080012) nadi dalam rentang normal
(080013) pernafasan dalam rentang normal
(080014)hidrasi yang adekuat



Temperature regulation (3900)
-          monitor suhu minimal 2 jam
-          monitor suhu secara kontinyu
-          monitor warna kulit dan temperature
-          monitor TTV
-          monitor perubahan temperature sampai stabil
-          monitor dan catat tanda dan gejala hypothermia dan hyperthermia
-          naikkan secara adekuat asupan makanan dan minuman
-          berikan antipiretik jika perlu
-          beri tahu dokter jika tindakan tidak berhasil


01 Jan 08

12.00
WIB
3

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x 24 jam nafsu makan pasien dapat bertambah dengan criteria hasil :
Nutritional status (1004)
(100401)Pasien mendapat asupan nutrisi yang cukup
(100402)pasien mendapat asupan makanan dan caiaran yang cukup
(100405)adanya peningkatan berat badan

Nutrition management ( 1100)
-          Kaji pasien apabila pasien memiliki alergi makanan tertentu
-          Buat makanan pilihan
      untuk pasien
-          kolaborasikan dengan ahli gizi untuk kalori dan tipe nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
-          anjurkan pasien agar intake kalori sesuai dengan kebutuhan tubuh dan kebiasaan
-          dorong peningkatan asupan protein dan vitamin C
-          berikan makanan ringan seperti: sering memberikan minum dan buah segar atau just buah


01 Jan 08
14.00 WIB







4








Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x 24 jam pasien dapat tidur dengan nyenyak dengan criteria hasil :
(sleep:0004)
(000401) dapat mengontrol waktu tidur
(000402) observasi waktu untuk tidur
(000403) dapat mengontrol pola tidur pasien
(000404)dapat mengontrol kualitas tidur pasien
(000405) dapat mengontrol tidur yang efisien
(000406) tidak terjadi gangguan tidur
(000407) pasien dapat tidur dengan teratur
(000408) dapat menyatakan perasaan segar setelah bangun tidur
(000409) tidur sebentar secukupnya dengan tepat sesuai umur
(000410) mampu mengontrol waktu bangun tidur dengan tepat

Sleep Enchancement (1850)
-          Berikan tempat tidur sesuai keinginan pasien
-          Determinasikan efek medikasi terhadap pasien dalam pola tidur
-          Monitor pola tidur pasien dan lamanya wktu tidur
-          Ciptakan suasana yang nyaman
-          Batasi pengunjung bila perlu
-          Kolaborasi pemberian penenang

02 Jan 08
10.00
WIB
5
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…x 24 jam agar pasien tidak menunjukkan adanya kerusakan integritas kulit dengan criteria hasil  :
Tissue integrity:skin dan mucous membranes (1101)


(110101)temperature jaringan dalam rentan normal
(110102)sensasi dalam rentang normal
(110103)elastisitas dalam rentang normal
(110104)hidrasi dalam rentang normal
(110105) pigmentasi dalam rentang normal
(110106)pernafasan dalam rentang normal
(110107)warna kulit normal
(110108)tekstur kulit dalam rentang normal
(110109)lapisan kulit dalam rentang normal
(110110)tidak adanya kerusakan jaringan kulit
(110112)pertumbuhan rambut pada kulit dalam rentang normal
(110113) tidak ada intensitas kulit


Skin Surveillance (3590)
-          monitor warna kulit
-          monitor temperature kulit
-          monitor adanya abrasi kulit dan ruam kulit
-          monitor pasien agar memakai baju yang longgar
-          catat perubahan kulit dan membrane mukosa
-          monitor sumber tekanan dan pergesekan
-          monitor kulit pada area yang kemerahan dan luka
-          monitor kulit dan membrane mukosa pada area perubahan warna yang mengakibatkan luka memar
     


02 Jan 08
12.00
WIB
6
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…x 24 jam tidak terjadi infeksi dengan criteria hasil :
Knowledge infection control (1807)
(180703)adanya pengurangan transmisi infeksi
(180704)adanya tanda dan gejala pengurangan terhadap kekhawatiran terjadinya infeksi
(180705)menggambarkan prosedur srening
(180706)monitor prosedur
(180707 menggambarkan keaktifan untuk peningkatan kekebalan infeksi
(180708) menggambarkan pengobatan untuk diagnosa infeksi
(180709) mengikuti peningkatan untuk diagnosa infeksi



Infection control (6540)
-          observasi dan laporkan tanda dan gejala infeksi seperti kemerahan ,panas,nyeri,tumor,dan adanya fungsiolesa
-          kaji warna kulit,kelembaban tekstur dan turgor ,cuci kulit dengan hati-hati ,gunakan hidrasi dan pelembab seluruh permukaan
-          gunakan strategi untuk mencegah infeksi nosokomial
-          istirahat yang adekuat
-          ajari pasien dan anggota keluarga tentang bagaimana mencegah infeksi

03 Jan 08
08.00
WIB

7
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…x 24jam masalah pasien selesai dengan kruteria hasil :
Coping (1302)
(130201) identifikasi pola masalah yang efektif
(130202) identifikasi pola masalah yang tidak efektif
(130204)Laporkan terjadinya penurunan stress
(130208)mampu beradaptasi dengan situasi yang dialami
(130209) gunakan dukungan social yang tersedia
(130212) gunakan masalah strategi yang efektif
(130216) laporkan terjadinya penurunan fisik penyebab dari stress
(130217) laporkan terjadinya penurunan perasaan negative

Self esteem enhancement (5400)
-          pantau tingkat keburukan dari klien
-          dukung klien untuk memotivasi dirinya sendiri
-          mengajarkan klien untuk beradaptasi dengan kritik negative
-          berikan penghargaan pada pasien setelah mampu beradaptasi dengan kekurangan diri

03 Jan 08
10.00 WIB
8
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x 24 jam pasien tampak terlihat tidak cemas   dengan criteria hasil :
Anxiety control (1402)
(140201) monitor intensitas kecemasan
(040202) eliminasi tanda penyebab cemas
(040203) menurunkan stimulasi lingkungan apabila terjadi kecemasan
(040204) mencari informasi untuk menurunkan kecemasan
(040205) merencanakan strategi koping untuk situasi stress
(040206) menggunakan strategi koping yang efektif
(040207) menggunakan teknik relaksasi untuk menurunkan cemas
(040208) mencatat teknik relaksasi untuk menurunkan cemas
(040209) mencatat durasi penurunan dari episode cemas
(040209) mencatat peningkatan panjang dari waktu diantara episode cemas
Anxiety reduction (5820)
-          identifikasi level stres apabila mengalami perubahan
-          intruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi
-          bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi dan penyebab stres
-          cari pemahaman pasien tentang persepsi situasi stress
-          dengarkan keluhan –keluhan pasien
-          ciptakan suasana nyaman untuk fasilitas dalam ruangan
-          control stimulasi jika diperlukan untuk pasien yang membutuhkan
-          Berikan obat untuk menurunkan kecemasan bila perlu
03 Jan 08
12.00 WIB
9
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama … x 24 jam pasien dapat mengerti tentang penyakit yang dideritanya dengan criteria hasil :

Knowledge :disease process (1803)
(180301)familiar dengan proses penyakit
(180302)mendiskripsikan proses penyakit
(180303)mendiskripsikan factor penyebab
(180304)mendiskripsikan factor resiko
(180305)mendiskripsikan efek penyakit
(180306)mendiskripsikan tanda dan gejala
(180307)mendiskripsikan perjalanan penyakit
(180309) mendiskripsikan tentang komplikasi
(180310) mendiskripsikan tanda dan gejala tentang komplikasi

Teaching: individual (5606)
-          mengobservasi kesiapan klien untuk mendengar (mental ,kemampuan untuk melihat ,mendengar,nyeri ,kesiapan emosional,bahasa dan budaya)
-          menentukan tingkat pengetahuan klien sebelumnya
-          menjelaskan proses penyakit (pengertian ,etiologi, tanda dan gejala )transmisi dan efek panjang pada ibu dan fetus
-          diskusikan perubahan gaya hidup yang bias untuk mencegah komplikasi/mengontrol proses penyakit
-          diskusikan tentang pilihan terapi/perawatan


















BAB    III
PENUTUP



3.1        KESIMPULAN

1. Skabies adalah penyakit kulit yang menular yang disebabkan oleh infestasi dan  sensitisasi terhadap tungau (mite) sarcoptes scabei.

2.            Tidak semua diagnosa keperawatan yang sesuai dengan scabies dapat muncul pada kasus.Diagnosa yang muncul yang sesuai dengan kasus ,dengan kondisi klien adalah :
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologi
2. Hipertermi berhubungan dengan trauma sel
   3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan  tidak   mampu dalam memasukkan ,mencerna ,mengabsorbsi makanan
4. Gangguan pola tidur berhubungan dengan gatal-gatal pada kulit
5. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan udara lembab adanya scabies
6. Resiko infeksi berhubungan dengan rupture membrane amneotik/kulit tidak   utuh
7. Harga diri rendah situasional berhubungan dengan gangguan gambaran diri
 8.Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
 9.Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan paparan

3.  Pola intervensi keperawatan yang direncanakan semua dapat dilakukan dan rencana  yang dibuat tidak menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai pada rencana keperawatan
                                      

3.2        SARAN

1.       Dalam penyempurnaan hasil pengkajian hendaknya pemeriksaan penunjang lebih cepat dilakukan.
2.       Dalam melakukan diagnosa keperawatan,perawat hendaknya tidak terlalu berpatokan pada teori karena diagnosa keperawatan ditegakkan berdasarkan analisis dan interpretasi data yang diperoleh dari pengkajian
3.       Dalam membuat rencana keperawatan,perawat hendaknya lebih dulu memprioritaskan masalah yang utama dan terpenting dapat diatasi terlebih dahulu tanpa menimbulkan masalah lain .












DAFTAR PUSTAKA


v  Mansjoer,Arif,Supihalta.2005.Kapita Selekta Kedokteran  Jil2.media Aesculapis.FKUI
v  Muda,Ahmad.2003.kamus lengkap kedokteran.Surabaya.Gitamedia Press
v  Subagyo Waskito Satrio,2007.Scabies.www.Cermin Dunia Kedokteran.com
v  Johnson, Marion dan Maridean mass.2004.NOC.USA.Mosby year book
v  Mc Loskey,Joanne Cdan Gloria M.Bulechec.2004.NIC.USA.Mosby year b