BLOG INI BERISI CONTO LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN MENGENAI PENYAKIT DAN TATALAKSAANYA.

Saturday, August 27, 2016

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PADSIEN DEMAM TYPOID

BAB I

TUJUAN TEORI


DEMAM TYFOID


   A   PENGERTIAN
Adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari 1 minggu ,ganguan pncernaan dan gangguan kesadaran . (Dr dr Sutaryo Sp .A (k),2000)

DEMAM TIFOID adalah penyakit endemis di indonesia yang di sebabkan oleh infeksi sistemik  salmonella typii,terjadi pada umur 3- 19 tahun dan meningkat pada umur 5 tahun .
Untuk memastikan demam atifoid maka di lakukan pemeriksaan kuman untuk konfirmasi.(Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak,2004)


B    ETIOLOGI
Di Sebabkan Oleh Salmonela TypII. (Dr dr Sutaryo Sp .A (k),2000) 

96  kasus  demam typoid disebabkan S typii,sisanya di sebabkan oleh salmonela paratipii. ( Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak,2004)

 

D    TANDA DAN GEJALA


Gejala klinis
1.            panas lebih dari 7 hari biasanya mulai demam nglemeng yang makin hari makin tinggi sehingga pada minggu ke dua makin panas tinggi terus menerus ,terutama malam hari,siang hari panas agak turun ,tidak pernah mencapi normal (febris intermitten)
2.            gejala sistem gastrointestinal :obstipsi sangat sering muncul,kadang-kadang diare mual muntah dan kembung jarang.
3.            gejala saraf sentral:apatis kesadaran menurun,mengigai,delirium.
4.            hepatomegali ringan
5.            splenomegali
6.            skibala
lidah kotor tapi hiperemis. (Dr dr Sutaryo Sp .A (k),2000)

C    PATOFISIOLOGI

  Kuman masuk lewat mukosa usus halus ,melalui pembuluh linfe masuk ,  ke peredaran darah, keorgan-organ terutama hati dan limfe ,mengadakan replikasi dan kemudian kembali ke pembuluh darah dan menyebar ke  limpoid ileum  (plaqes payeri) meniumbulkan radang dan menimbulkan tukak,tukan inilah yang mudah tembus dan berdarah usus pada stadium rekonvaselen waktu tukak membersihkan pada proses penyembuhan. (Dr dr Sutaryo Sp .A (k),2000)


Kuman masuk melalui makanan dan minuman
 


Usus halus (ileus)

Mencapai folikel usus halus (plaque puyeri)
 


Kuman okut aliran limfe mesenterial ke dalm sirkulasi darah
 


Mencapai jaringan RES (hepar,lien sumsum tulang untuk bermultiplikasi.
 


Mengalami bakteriemi sekunder
 


Mencapai sirkulasi darah untuk ,menyerang organ lain.
(intra dan extra intestinal)




D   TANDA LABORAT

1.      Leukopinia ,eusonofil.
2.      Kultur empedu (+) darah pada mingu pertama (minggu kedua sudah makin negatif :tinja minggu kedua ,air kemih minggu ketiga.
3.      Reaksi widal (+) titer > 1/160 atau 1/200 biasanya baru pasitif pada minggu ke dua.pada stadium rekonvaselen titer makin tinggi. (Dr dr Sutaryo Sp .A (k),2


E      PEMERIKSAAN PENUNJANG

-          DARAH TEPI PERIFER
Anemia umumnya terjadi karena supresi sumsum tulang ,defisiensi fe atau perdarahan usus.
-Leukopenia namun jarang kurang dari 3000/ul
-Limfositosis relatif.
-Trombositopenia terutama pada demam typoid berat.

-  PEMERIKSAN SEROLOGI
Serologi widal :kenaikan titer s,typii titer 0 1 :200 atau kenaikan 4 x titer fase akut ke vase konvaselens.
Kadar Ig M Ig G

-   PEMERIKSAAN BIAKAN SALMONELA .
Biakan darah terutama pada mingu 1-2 dari perjalanan penyakit
-Foto thorax apa bila terjadi komplikasi pnemonia
-Foto abdomen :apabila terjadoi perforasi saluran intra intestinal seperti perfrasi usus atau perdarahan saluran cerna. Pada perforasi usus tampak distribusi udara tak merata tampak air fluid  level terdapat radiolusen di daerah hepar dan udara bebas pada abdomen.


F  PENATALAKSANAAN

      penderita baru dengan kemungkinan tifoid sebaiknya dirawat inap,jika orang tua tidak menyetujuinya rawat inap maka di terangkan dirawat di rumah dan kemungkinan,terjadi komplikasi . rawat inap perlu bagi komplikasi bila intake cairan atau makanan berkurang mak orang tua tidak mampu merawat sensiri di rumah dan ada gangguan kesadaran.
Tata laksana penderita rawat ainap
1.      istirahat ,tirah baring dengan alih baring.
2.      diet tts tktp selama masih panas dengan pengaturan sebagai berikut:
-          5 hari bebas panas  :2x bbs ,1 kali bbn boleh duduk.
-          6 hari bebas panas  :1x bbs ,2 kali bbn boleh berdiri.
-          7 hari batas panas    :3 kali bbn boleh berdiri.
3        medikamentasi.
-          klorampenikol :74 mg/kg  bb/hari di bagi 3 a 4 dosis dengan dosis maksimal 2 mg/hari ,di berikan 3 hari sampai bebas panas ,minimal di berikan 7 hari.
-          Antipiretik jika perlu.
-          Parasetamol :10 mg/kg bb/hari
4        penanganan komplikasi tergantung jenisnya. . (Dr dr Sutaryo Sp .A (k),2000)










BAB II
  TINJAUAN KASUS

1   PENGKAJIAN


Pengkajian di laksanakan pada tanggal 10 agustus 2006.
Identitas Pasien:
Nama                                :An E
Umur                                :3 tahun
Jenis kelamin                     :Perempuan
Alamat                              :Islam
Agama                              :
Status                                :belum  kawin
Berat badan                      :11 kg
                                                                                                                         

Penanggung jawab

Nama                                  :Bapak R.
Umur                                   :25 tahun
Jenis Kelamin                       :Laki- Laki
Alamat                                 :
Agama                                 :Islam
Status                                   :Sudah Kawin
Pekerjaan                            :Swasta
Hubungan dengan pasien      :Bapak

II  RIWAYAT  KESEHATAN KLIEN
1.            keluhan utama :badan panas selama 8 hari ,suhu 39 ° C
2    Riwayat kesehatan sekarang  :ibu pasien mengatakan bahwa anaknya panas selama 8 hari fatique,panas ,anorexsia,batuk,pilek,sudah peariksa ke puskesmas tapi panas tidak turun,turun
3       Riwayak kesehatan dulu:
Anak ibu pasien pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya.
4       Riwayat kesehatan keluarga:
Dalam riwayat kesehatan keluarga ini ada yang pernah panas sampai 8 hari yaitu bapak dan juga ibu pasien.

III  POLA FUNGSI KESEHATAN (menurut gordon)/ robert prihartanto)
1.      Pola persepsi dan  kesehatan
pasien dan juga keluarga menganggap bahwasanya  kesehatan sangat penting,sehingga jika ada salah satu keluarga yang sakit maka di bawanya ke puskesmas.
2.      Pola nutrisi dan metabolik
sebelum sakit :
pasien mengatakan makan sehari 3 kali dengan menu tahu sayur dan tempe,dan minum sehari 6-8 gelas
Selama sakit :
                     Pasien tidak mau makan dan mimum hanya sedikit +- 5 sendok perhari
3.      pola eliminasi
Sebelum sakit
pasien mengatakan BAK sehari 1 kali sehari dengan konsistensi berbentuk,warna kuning dan BAK sehari 4-6 kali sehari
Selama sakit :
. Ibu pasien mngatakan bahwa anaknya BAB 6 kali sehari dan BAK   3 kali sehari.

4.      pola aktivitas dan latihan
sebelum sakit:
ibu pasien mngatakan bahwa anaknya aktiv bermain baik di dalam rumah maupun lingkungan di luar rumah.
Selama sakit:
Pasien terbaring lemah dan hanya berada di tempat tidur  dan jika mau bangun di bantu oleh keluarga atau minta gendong.
5.      pola istirahat dan tidur
sebelum sakit :
ibu pasien mengatakan bahwa anaknya biasanya tidur +- 8-10 jam perhari.
Selama sakit :
pasien mengatakan tidak bisa tidur ,nangis dan gelisah.
6.      pola peran dan hubungan
sebelum sakit :
pasien mampu bersosialisasi dengan warga masyaraat sekitar tanpa mempedulikan perbedaan status sosial
selama  sakit:
hubungan pasien dan keluarga cukup baik.
7.pola persepsi
sebelum sakit :
ibu pasien mengatakan bahwa tidak tahu anaknya akan sakit.
Selama sakit :
pasien mengatakan bahwa anaknya sakit dan ibu pasien berusaha untuk menyembuhkannya.
8.      pola koping dan toleransi stress
sebelum sakit
:pasien selalu bercerita pada keluarga jika mempunyai masalah.
Selama sakit :
Ibu pasien melihat bahwa anaknya sakit panas dan pasien bilang kesakitan serta mengeluh begitu terkena demam tifoid.
9.      pola nilai dan kepercayaan
pasien beragama islam dan ibu pasien berkata bahwa penyakit yang di deritanya itu merupakan cobaan dari Allah dan ibu pasien selalu berdoa agar sembuh dari sakit.




IV PENGKAJIAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 10 agustus 2006
  1. Keadaan umum pasien :  samnolen.
  2. Tanda –tanda vital  
Nadi    :120 x/mnt
Suhu    :39°c   
RR       :34 X/mnt.
c  Pemeriksaan fisik (head to toe)

Kepala dan leher
Rambut           :Hitam ,rambut bersih ,rambut lurus ,panjang 5 cm tanpa ada :benjolan.
Muka               :Bentuk simetris,tanpa ada benjolan,dan bersih .
Mata                :Simetris ,tidak ikterik,konjungtiva tidak anemis
Hidung            :Tampak sedikit kotor,tidak kuping hidung,tanpa iritasi
Mulut               :Tidak stomatitis,tidak terdapat tonsil,mukosa mulut                                                                                                                                                                                                                                               kering,lidah kotor..
Telinga            :Simetris,tidak ada serumen,tidak terdapat OMA
Leher               :Tidak Terdapat pembesaran kelenjar tyroid
Dada               :Inspeksi    :Bentuk simetris ,
:Palpasi :Tidak ada nyeri tekan,dan tidak terdapat        benjolan/masa
:Perkusi     : Tidak nyeri  .
                        :Auskultasi : tidak terdapat whesing ,streker
 .
Perut                :Inspeksi :perut kelihatan tidak  kembung .
Auskultasi :Bunyi usus hiperperistaltik yaitu (5-35 x/mnt)
Palpasi : tidak ada nyeri tekan,tidak ada masa di dalam               tuhuhnya .
Perkusi : Ada bunyi ,kembung
Extremitas        :Terpasang infus di daerah extremitas dextra kaen 3A
Genetalia         :Tampak bersih dengan sedikit iritasi
ANALISA DATA

NO
TGL
DATA FOKUS
ETIOLOGI
PROBLEM
1
10/8/06
JAM 08.00 s/d 14.00
DS: Ibu Pasien Mengatakan Bahwa Badan Panas Suhu Selama 8 Hari.
DO:   - pasien tampak fatique
- Menggigil
- Kulit kemerahan
- berkeringat
Regulasi suhu tak efektif sekunder
Hypertermi
2
10/8/06
JAM 08.00 s/d 14.00
Ds: -Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya tidak mau makan hanya menghabiskan 1 sendok perhari.
Do: -Berat badan pasien menurun dari BB awal sebelum masuk RS 11,5 kg menjadi 11 kg.
- Makan 1/2 sendok perhari sesuai porsi.
Penurunan keinginan makan sekunder
Ganguan pemenuhan kebutuhan nutrisi
3
10/8/06
jam
07.00-14.00
Ds: Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya tidak mau minum,hanya menghabiskan 2 sendok perhari
Do: -Mukosa mulut pasien kering.
- Turgor kulit jelek  .> 2 detik
- Kapilary refil jelek >2 detik
- keadaan umum lemah.

Kehilangan volume cairan aktif
Kekurangan volume cairan

10/8/06
jam
07.00-14.00
Ds :Ibu pasien mengatakan BAB 6 kali sehari .
Do:-konsistensi warna
-kuning,sedikit ampas
-volume Frekuensi 200cc
-frekuensi usus meningkat


Faktor fisiologis yaitu malabsorbsi
Ganguan pola eliminasi)


II PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Hipertermi berhubungan dengan regulasi suhu tak efektif sekunder.
2.      Kekurangan cairan tubuh berhubugan dengan kehilangan volume cairan aktif.
3.      Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan penurunan keinginan  untuk makan sekunder.
4.      Gangguan pola eliminasi berhubungan dengan faktor fisiologis yaitu malabsorbsi

III  PERENCANAAN
NO
TGL
DP
TUJUAN
TINDAKAN
RASIONAL
1
10/8/06 JAM
08.00 s/d 14.00
I
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selam 2 x24 jam di harapkan suhu dalam batas normal kreteria hasil:
  1. TTV normal suhu 36°C-37°C,nadi 130 x/menit,RR 34x/mnt.
  2.  pasien kelihatan fatique
1.      Observasi TTV
2.      Melakukan kompreas air hangat.
3.      Melakuikan penkes pada keluarga tentang cara mengompres yang benar dengan yang telah di ajarkan perawat.
4.      Kolaborasi dengan dr untuk pemberian obat antipiretik
1.   Untuk mengetahui perkembangan pasien
2.   Mempercepat evaporasi.
3.   keluarga menjadi lebih mandiri tentang cara mengompres yang benar.



4 Mampu menurunkan panas

2
10/8/06
jam 07.00 s/d 14.00
II
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 2 x24 jam di harapkan pasien tidak kekurangan volume cairan kreteria hasil:
  1. Membran Mukosa Lembab/Normal
  2. Berat badan naik dari 11,kg menjadi 11,2 kg.
  3. Masukan cairan oral baik yaitu 6 gelas perhari
  4. keadaan umum baik.
  5. turgor kulit normal (2 detik)

1.   Mengkaji tanda-tanda dehidrasi


2.   Memotivasi minum 6 gelas perhari .
3.   Memberikan penkes pada keluarga tentang pemasukan cairan peroral dan rutin.

4.   kolaborasi dengan dokter tentang pemberian cairan parenteral (perinfus)
1.      Untuk mengetahui tingkat kekurangan dehidrasi

2.      Terpenuhinya cairan tubuh secara adekuat.

3.      keluarga mengetahui tentang keseimbangan cairan.

.

4.      untuk rehidrasi cairan parenteral (perinfus)
3
10/8/06
jam 14.00 s/d 20.00
III
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 2 x24 jam di harapkan kebutuhan nutrisi tercukupi dengan kreteria hasil:
1.      berat badan pasien meningkat  dari 11 kg menjadi 11,2 kg.
2.      pasien makan menghabiskan porsi setengah porsi yang dari yang di hidangkan.

1        mengkaji kebiasaan makan sehari-hari di rumah.dan makanan kesukaannya.
2     memotivasi ibu pasien untuk mmemberi makanan teratur sedikit  tapi sering pagi,siang,sore .
3     kolaborasi dengan ahli gizi tentang diet
1)      untuk mengetahui tingkat keseimbangan pemenuhan nutrisi.


2)      Pemulihan kesehatan dengan nutrisi yang cukup



3)      Mengetahui diet terapinya
4
10/8/06 jam 14.00 s/d 20.00
IV
Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 2 x24 jam di harapkan gangguan  pola eliminsi tercukupi dengan kreteria hasil:
1.      feses mulai terbentuk,warna kuning,konsentra 200cc.
2.      BAB 1-2 kali sehari

1 Obervasi             BAB dan veses.

2 Membersihkan   tempat tidur pasien.

3  Memberikan         penkes pada         ibu pasein             untuk menjaga      kebersihan            badan                  ,pakaian,tempat      tinggal                  /lingkungan.
4  Kolaborasi       dokter untuk       pemberian    lacto b,smecta,  
1.      Mengetahui keadaan feses dan karakteristiknya
2.      Memberikan kenyamanan pasien
3.      Mencegah terjadinya penyakit komplikasi






4.      Untuk pengobatan diare.

           
D   IMPLEMENTASI

TT
RESPON KLIEN
TINDAKAN
DP
TGL

1 pasien takut dan      menangis.   
2 pasien menolak       dan menagis saat   di kompres
3 Ibu klien tampak     mengerti tentang     cara        mengompres yang  benar dan pasien mampu mandiri mengerjakan setelah di beri contoh perawat.
4 Anak pasien mau minum obat sesuai dosis
1     Mengobservasi TTV

2 Melakukan kompres air hangat.

3 Melakukan penkes pada keluarga tentang cara mengompres yang benar dengan yang telah di ajarkan perawat.





4 Kolaborasi dengan dokter   untuk pemberian obat antipiretik (parasetamol 110 mg)
1
10/8/06 JAM 07.00 s/d 14.00

1  pasien takut dan     menangis ketika  di dekati  pasien/diobservasi
2   Anak mau minum sedikit demi sedikit (etlibit)


3   ibu pasien   tampak mengerti dan melakukan pemberian cairan peroral.
4 ibu pasien senang dengan harapan anaknya cepat sembuh.
5.                             1 Mengkaji tanda-tanda dehidrasi




6.                             2 Memotivasi minum 6 gelas                        perhari




3 Memberikan penkes pada keluarga tentang pemasukan cairan peroral dan rutin


4 kolaborasi dengan dokter         tentang pemberian cairan perinfus
II
11/8/06 JAM 07.00 s/d 14.00

1  ibu pasien melakukan diet tentang kebiasaan anaknya .
2  ibu pasien mengerti dan dapat melakukan sendiri.
3   nafsu makan anak bertambah
1 Mengkaji intake dan output pasien setiap harinya.



2 Membantu memotivasi ibu pasien untuk makan teratur sedikit tapi sering.

3 Kolaborasi dengan ahli gizi        tentang diet
III
12/8/06 JAM 14.00 s/d 20.00

1 Pasien mengis     pada saat di    lihat BAB nya oleh perawat.
2 Pasien tampak    menangis dan    minta di   gendong jarit dengan ibunya.
3 Ibu  pasien mampu untuk menjaga kamar

4  ibu pasien dapat memberikan obat oral.
1  Mengobervasi BAB dan veses



2 Membersihkan tempat tidur pasien



 3  Memberikan penkes pada ibu pasein untuk menjaga tempat tidur supaya selalu bersih

4 Kolaborasi dokter untuk             pemberian lacto b,smekta
IV
13/8/06 jam 14.00 s/d 20.00

E  EVALUASI
TT
CATATAN PERKEMBANGAN
DP
TGL/JAM

S :Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sudah berkurang panasnya.
O:  S :36 -37,4°C,Nadi 120x/mnt, RR32x/mnt
A : Masalah sudah teratasi
P : pertahankan kondisi.

I
10/8/06jam 07.00 s/d 14.00

S: Ibu Pasien Mengatakan anaknya sudah mau Minum sedikit ± 1/2 gelas perhari
O: - Tidak dehidrasi
  - Membran mukosa lembab
  - Keluhan umum baik
  - turgor kulit baik (<2detik)
A   :Masalah teratasi sebagian
P  : Lanjutkan intervensi:
1.      Mengkaji tanda-tanda dehidrasi.
2.      Memotivasi minum 6 gelas perhari .
3.      Memberikan penkes pada keluarga tentang pemasukan cairan peroral dan rutin.
4.      kolaborasi dengan dokter tentang pemberian cairan perinfus
II
10/8/06 jam 07.00 s/d 14.00

S :Ibu Pasien Mengatakan bahwa anaknya belum mau makan
O :Berat badan pasien menurun dari 11,5 kg menjadi 11 kg.
A  :Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi

1.      Mengkaji intake dan output pasien setiap harinya .
2.      Membantu memotivasi ibu pasien untuk makan teratur walaupun 1/2 porsi tapi sering pagi,siang,sore .
3.      Kolaborasi dengan ahli gizi tentang diet

S  :Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sudah mau makan.sesuai porsi yang di hidangkan.
O  : - Berat badan pasien naik dari 11 kg menjadi                                 11,5.kg
-  Makan 1/2 sendok porsi menjadi 1/2 porsi yang di hidangkan.
    A     : Masalah teratasi
    P      :Pertahankan kondisi.
      
III












III
10/8/06 jam 14.00 s/d20.00










11/8/06 jam 14.00 s/d 20.00

S :Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya BAB masih sedikit cair dan frekuensinya masih 6x per hari.
O :  Pasien tampak fatique.
    :  Kulit kemerahan .
    :  Berkeringat           
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi

S   :Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya BAB 1-2       kali sehari,konsistensi berbentuk ,warna kuning,intensitas 300cc.
O :  BB naik dari 11 menjadi 11,5 kg
    :  .muka pasien tampak segar.        
A : Masalah teratasi
P : pertahankan kondisi.

IVi








IVii








10/8/06 jam 14.00 s/d 10/8/06





11/8/06
Jam 14.00 s/d 08.00






DAFTAR PUSTAKA

·         Lynda juall carpenito ,buku saku diagnosa keperawatan edisi 8,2000 ,ecg ,jakarta
·         (Dr dr Sutaryo Sp .A (k),2000)
·         RSUP     dr sardjto.Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak,2004,UGM,yogyakarta
·         Nanda ,nursing diagnosis ,definition and classifikation  2006,prima medika,philadelpia.


No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, jangan lupa komentar yang sopan ya.