BAB 1
LANDASAN TEORI
DEFINISI
Pityriasis
rosea merupakan erupsi akut dan dapat sembuh sendiri yang sering menyeraang
orang dewasa muda dan remaja. Pityriasis rose a merupakan penyakit ringan yang
menyebabkan peradangan kulit disertai
dengan pembentukan sisik brew arna kemerahan.Bisa terjadi pada berbagai usia
tetapi sering timbul pada pada dewasa muda dan bias timbul selama musim semi dan musim dingin. Pityriasis rosea
dimulai dengan lesi oval,bersisik yang dinamakan herald patgh.Dalam waktu
seminggu,timbul bergak multiple,berwarna
merah muda dengan sisik halus disekelilingnya daerah leher,tubuh dan daerah
progsimal
.Pruritus
biasanya tidak hebab,berbeda dengan sifilis
sekunder,lesi pityriasis rosea biasanya tidak terdapat didaerah wajah,
telapak tangan dan kaki. Pruritus (gatal-gatal)merupakan salah satu dari
sejumlah keluhan yang paling sering dijumpai pada gangguan integritas kulit
jika pasien meresponnya dengan garukan.Pruritus secara khas akan menyebabkan
pasien menggaruk yang biasanya dilakukan semakin intensif pada malam hari.
ETIOLOGI
Penyakit
ini belum diketahui penyebabnya (idiopatik). Biasanya muncul setelah berenang,
memakai pakaian baru yang belum dicuci, memakai pakaian yang lama disimpan
dilemari dan juga telah diimplikasikan adanya virus.
Untuk
menyingkirkan erupsi obat dan eksantema virus perlu amnamnesis yang baik.
TANDA
DAN GEJALA
Pityriasis rosea
bias terjadi segera atau timbul secara bertahap selama beberapa waktu dengan
timbulnya :
§
Nyeri
§
Self limited disease yaitu penyakit yang sembuh
sendiri setelaqh waktu tertentu
§
Sedikit gatal-gatal terutama waktu berkeringat
§
Keluhan kosmetik
§
Erupsi kulit yang disertai dengan deman selama
4-8 minggu
§
Malaise (lemah,lesu)
§
Kadang-kadang didahului gejala prodromal berupa
: sub febril malaise, cephalgi, sakit tennggorokan
§
Timbul suatu macula yang makin lama makin
membesar disebut sebagai herald patch/mother plaque/medallion selam satu minggu
setelah timbulnya medallion
§
Dengan cepat disusul dengan timbulnya efflorisc,
lain dengan yang diukur yang lebih kecil
yang bersifat sama dengan medallion tersebut
§
Upya penyakit ini kurang lebih 6-8 minggu
akhirnya lesi dapat menghilang dengan
spontan
Klinik : Berupa
maculae yang eythematous, bulat lonjong, sumbu panjang sejajar pelipatan kulit,
tepi tidak rata seperti tidak bergeligi.Pada
bagian tepi kadang-kadang terdapat papulae dengan bagian bawah tertutup squama halus, hingga
bila lesi tersebut saling bersatu maka efflores mirip T corporis.
PENATALAKSANAN
Terapi
kausal tidak dapat diberi ok causa masih, antihistamin untuk mengobati
gatal.Terapi local : diberi bedak yang mengandung keratolitik.Corticosteroid
tidak dianjurkan miskipun sembuh lebih cepat tetapi sering terjadi relaps. Pada
waktu terapi sebaiknya penderita diterangkan bahwa penyakitnya tidak menular
dan sembuh setelah 6-8 minggu.Suatu tes
serologi untuk sifilis dianjurkan untuk dilakukan karena lesi sifilis sekunder
dapat menyerupai pityriasis rosea. Pengobatan untuk pruritus berupa obat anti
histamine oral dan tikostiroid topical.
MANIFESTASI KLINIS
Lesi
muncul sebagai bercak-bercak merah menonjol pada kulit. Bercak-bercak bersisik
tersebut terbentuk karena penumpukan kulit yanh hidup dan yang mati akbat peningkatan
kecepatan pertumbuhan serta pergantian sel-sel kulit yang sangat besar. Jika
sisik tersebut dikerok, maka terlihat dasar lesi yang berwarna merah gelap
dengan titik perdarahan.Bercak-bercak tidak basah dan bias terasa gatal dan
tidak gatal. Lesi dapat berukuran kecil, bias any lesi melebar secara
perlahan-lahan tetapi setelah beberapa bulan kemudian, lesi-lesi tersebut akan
menyatu sehingga terbentuk ireguler yang melebar.
Pityriasis rosea dapat menimbulkan
permasalahan mulai dari masalah kosmetik yang menggu hingga keadaan yang
menimbulkan cacat dan ketidakmampuan fisik. Tempat-tempat tertentu pada tubuh
cendrung terkena kelainan ini. Tempat-tempat tersebut mencakup kulit kepala,
daerah disekitar siku serta lutut, punggung bagian bawah dan genetalia.Penyakit ini juga dapat ditemukan pada permukaan
ekstensor lengan dan tungkai, daerah
disekitar sacrum serta lipatan intreglutel.
KOMPLIKASI
Pityriasis
rosea dapat menimbulkan keputuasan dan frustasi pada pasien, orang yang
melihatnya dapat saja mengamati, berkomentar, mengajukan pertayaan yang
menjengkelkan pasien atau bahkan menghindari pasien. Penyakit ini pada akhirnya
bias menghabiskan sumber daya pasien, mempengaruhi pekerjaannya dan membuat
hidup pasien sebagai penderitaan.
Para remaja merupakan kelompok yang rentan
terhadap efek psikologik dari penyakit ini.
Keluarga juga
dapat terkena efek tersebut karena pengobatan yang menghabiskan waktu,
pemakaian salep yang mengotori dan pengelupasan sisik yang terus menerus dapat
mengacaukan kehidupan rumah serta menimbulkan kekesalan.Frustasi pasien dapat
diekfresikan lewat sikap bermusuhan yang ditujukan kepada petugas kesehatan dan
orang lain. Komplikasi lainnya berupa keadaan psoriatic eksfoliatif diman
penyakit tersebut berlanjut mengenai seluruh permukaan tubuh.
BAB 11
ASUHAN KEPERAWATAN
- PENGKAJIAN
- Biodata
- Identitas pasien
Nama :
Tn.B
Tempat,ygl lahir :
Jenis kelamin :
Laki-laki
Umur : 20
tahun
Alamat :
Agama :
Islam
Suku :
Jawa
Pendidikan : SMA
No.CM :
422211
- Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.
C
Tempat tgl lahir :
Jenis kelamin : 47
tahun
Umur :
Laki-laki
Alamat :
Agama :
Islam
Suku :
Jawa
Pendidikan : SMA
Hub dengan klien : Ayah kandung
- Riwayat
Kesehatan
- Keluhan Utama
Gatal-gatal pada bagian leher dan tubuh
- Riwayat Penyakit Sekarang
Peradangan kult pada bagian leher,tubuh dan bagian proksimal dengan lesi
oval, bersisik, erupsi kulit disertai malaise, timbul bercak multiple berwarna
merah muda dan demam selama 4-8 minggu
- Riwayat Penyakit Dahulu
Setahun yang lalu pernah mengalami penyakit kulit atau sering gatal-gatal
yaitu infeksi jamur pada kulit yanh dinamakan kurap
- Riwayat Penyakit Keluarga
Anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular maupun
penyakit keturunan
- Genogram
- Riwayat Penyakit Lingkunga
Klien tidak tinggal pada lingkungan yang edemik terhadap suatu penyakit
apapun
- Pola Fungsi
Kesehatan (Gordon)
- Persepsi Terhadap Kesehatan
Menurut klien kesehatan adalah sangat penting dan berharga. Jika ada anggota
keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan adalah membeli obat diwarung, Jika
belum sembuh juga diantar kedokter atau RS terdekat
- Pola Aktivitas dan Latihan
Sesuai dengan derajat kemampuan klien beraktifitas mulai dari mandiri
sampai merapikan dibantu perawat
- Pola Istirahat dan Tidur
Klien susah tidur,tidak nyenyak karena merasa gatal pada bagian leher dan
tubuh
- Pola Nutrisi Metabolik
Intake makanan : Penderita mau makan, namun dalam porsi sedikit karena
sakit tenggorokan
Intake cairan : Penderita mau minum, pasien minum air putih 4-5 gelas
sehari
- Pola Eliminasi
BAK klien lancer dan normal dan tidak terdapat gangguan.BAB klien
mengalami kesulitan BAB dan keras
- Pola Kognitif Perseptual
Status mental sadar, bigara normal dan jelas dalam berbicara maupun
mendengar
- Pola Konsep Diri
Harga diri : Klien mengetahui dirinya sakit dank lien terkadang merasa malu dengan
kondisinya
Gambaran Diri : Bahwa penyakitnya adalah cobaan dari tuhan
Identitas Diri :Dapat menyebutkan identitas dirinya dengan benar
Ideal Diri : Ingin segera sembuh sehingga dapat beraktivitas seperti
Semula
Peran Diri : Klien sepenuhnya sudah berusaha melakukan peran diri
- Pola Koping
Masalah utama yang dihadapi klien sejak klien masuk RS dan bagaimana
klien dan keluarga mengatasi permasalahan tersebut
- Pola Seksual Reproduksi
Klien belum menikah
- Pola Peran Hubungan
Klien masih sekolah, selam sakit aktivitas belajar klien menjadi
terganggu
- Pola Nilai dan Kepercayaan
Kepercayan atau agama yang dianut oleh klien dan masalah tentang larangan
dalam agaman
- Pemeriksaan
Fisik (Data Obyektif)
- Keadan Umum : Tubuh terlihat lemah, lemas dan tidak berdaya
- Tanda-tanda Vital
TD = Sistolig >100 mmHg dan Diastolig >60 mmHg
R = >20 x/menit
T = 37,7 c
N = >100 x/menit
- Status gizi : Kurang
BB =52
TB =158 cm
- Pemeriksaan Heat To Toe
Kulit, Rambut, Kuku
§
Inspeksi
Warna kulit kemerahan,terdapat lesi oval pada bagian tubuh dan leher
tampak ppenonjolan padat, bercak multiple. Jumlah rambut banyak dan berwarna
hitam. Warna kuku tidak normal dan agak kotor
§
Palpasi
Turgor kulit jelek, terdapat penonjolan dan edema
Kepala
§
Inspeksi
Bentuk muka simetris dan mesokepalik
§
Palpasi
Tidak menimbulkan nyeri
Mata
Tidak terdapat secret, konjugtiva anamis,reflek terhadap cahaya baik yang
Telinga
§
Inspeksi
Daun telinga simetris, tidak terdapat secret pada lubang telinga,
membrane tympani utuh
§
Palpasi
Tidak terdapat tonjolan dan lesi
Hidung
§
Inspeksi
Hidung simetris, tidak terdapat perdarahan maupun penyumbatan benda asing
dan penciuman baik
§
Palpasi
Tidak terdapat jendolan dan lesi
Mulut
§
Inspeksi
Bibir kering, gigi lengkap, gusi merah, lidah pink
§
Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan
Leher
§
Inspeksi
Bentuk nor mal, warna kulit kemerahan, terdapat bercak-bercak multiple
Dada
§
Inspeksi
Bentuk simetris
§
Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan, terdapat penonjolan padat dan bengkak
§
Perkusi
Suara jantung normal
§
Auskultasi
Terdengar suara vesikuler paru
Abdomen
§
Inspeksi
Bentuk simetris
§
Palpasi
Terdapat nyeri tekan dibagian tubuh dan leher karena bekas garukan
§
Perkusi
Bunyi bising usus normal
§
Auskultasi
Terdengar suara perut tympani
Ekstermitas
Ekstermitas atas dan bawah lengkap dan tidak mengalami kelumpuhan.
- Terapi
Pengobatan Dan Obat-Obat Yang Diberikan
Dengan
: - Terapi Causal : Diberi antihistamin untuk menngurangi gatal
: - Terapi Lokal : Diberi bedak yang
mengandung keratolik
- DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1. Data Fokus
§
Kulit kemerahan
§
Rasa tidak nyaman berubah menjadi nyeri
§
Gangguan pola tidur
§
Demam dengan sunu >37,7 C
§
TD Sistolc >100 mmHg dan Diastolic >60
mmHg
§
R > 20 x/menit
§
Nadi >100 x/menit
§
Luka bekas garukan tampak kulit kemerahan
§
Aktivitas sehari-hari menurun atau fisik melemah
§
Sakit tenggorokan
§
Terlihat gelisah
§
Meminta informasi
§
Sering bertanya
2. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan
NO
|
Data Fokus
|
Problem
|
Etiologi
|
1
|
Do :
|
Nyeri akut
|
Agen cedera
fisik
|
2
|
Do :
|
Hipertermi
|
Proses
penyakit
|
3
|
Do :
|
Kurang volume
cairan
|
Kehilangan
volume cairan secara efektif
|
4
|
Do :
|
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
|
Ketidakmampuan
pemasukan atau mencerna makanan karena faktoR fisiologis
|
5
|
Do :
|
Resiko infeksi
|
Ketidakadekuatan
system kekebalan tubuh
|
6
|
Do :
|
Cemas
|
Perubahan status kesehatan
|
7
|
Do :
|
Kurang
pengetahuan
|
Keterbatasan
kognitif
|
3. Diagnosa Keperawatan dari Prioritas Masalah
1.
Nyeri akut b/d agen cedera fisik
2.
Hipertermi b/d proses penyakit
3.
Kurang volume cairan b/d kehilangan volume cairan
secara efektif
4.
Ketidakseimbangan nutria kurang dari kebutuhan tubuh
b/d ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan karena faktor fisiologis
5.
Pesiko infeksi b/d tidak adekuatnya system pertahanan
tubuh
6.
Cemas b/d perubahan status kesehatan
7.
Kurang pengetahuan b/d keterbatasan kognitif
- PERENCANAAN
TGL
|
NO
|
NOC
Tujuan
|
NIC
Intervensi
|
|
1.
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama…..X24 jam didapatkan hasil dengan
criteria hasil.
Pain
control (1605)
§
Mengenali faktor penyakit (160501)
§
Menggunakan metode pencegahan (160503)
§
Menggunakan metode pencegahan non analgetik
untuk mengurangi nyeri (160504)
§
Menggunakan analgetik sesuai kebutuhan
(160505)
§
Mengenali gejala-gejala nyeri (160509)
keterangan :
1 = sangat dianjurkan/dilakukan
2 = banyak dianjurkan/dilakukan
3 = cukup dianjurkan/dilakukan
4 = sedikit dianjurkan atau dilakukan
5 = tidak dilakukan
|
Pain
management(1400)
§
Kaji secara konfrehensif tentang nyeri
melipuuti lokasi dan karakteristik
§
Observasi isyarat-isyarat non verbal dari
ketidaknyamanan, khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi secara
efektif
§
Gunakan komunikasi terapeutik agar pasien
dapat mengekpresikan nyeri
§
Berikan dukungan kepada pasien dan keluarga
§
Berikan informasi tentang nyeri seperti
penyebab berapa lama terjadi dan tindakan pencegahan
§
Kolaborasi dengan dokter
|
|
2
|
Setelah
dilakukan tindakan selam…..X24 jam didapat dengan criteria hasil.
Thermoregulation (0800)
Keterangan :
|
Fever Treatment (3740)
|
|
3
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama
…..X24 jam didapat dengan criteria hasil
Fluid Balance (0601)
Keterangan :
|
Fluid Management (4120)
|
|
4
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama ….. x24 jam didapat hasil dengan
criteria hasil
Nutritional Status (1004)
Keterangan :
|
Nutrisi Management (1100)
Kaji kemampuan
klien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
|
|
5
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama……X24 jam didapatkan dengan criteria
hasil
Control Resiko (1902)
Keterangan :
|
Control infeksi
|
|
6
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama……X24 jam didapatkan dengan criteria
hasil
Contol Cemas (1402)
Koping (1302)
Keterangan :
|
Anxiety Reduction (5820)
|
|
7
|
Setelah
dilakukan tindakan keperawatan selama……X24 jam didapatkan dengan criteria
hasil
Keterangan :
|
Managemen
Desease (5602)
|
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan
mengenai pityriasis rosea dapat diambil kesimpulan :
Ø
Pityriasis rosea adalah suatu penyakit ringan
yang disertai sisik berwarna kemerahan
Ø
Erupsi akut yang dapat sembuh sendiri yang
sering terjadi pada berbagai usia tetapi paling sering timbul pada dewasa muda
dan biasa timbul pada musim semi dan musim dingin
Ø
Diagnosa keperawatan yang diambil :
v
Nyeri akut b/d agen cedera fisik
v
Hipertermi b/d proses penyakit
v
Kurang volume cairan b/d kehilangan volume
cairan secara efektif
v
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b/d ketidakmampuan pemasukan atau mencerna makanan karena faktor fisiologis
v
Resiko infeksi b/d tidaakm adekuat pertahanan
tubuh
v
Cemas b/d perubahan status kesehatan
v
Kurang pengetahuan b/d keterbatasan kognitif
SARAN
ü
Terapkan pola hyang sehat dan perhatikan
kebersihan lingkungan disekkkkitar tempat tinggal
ü
Diharapkan kepada pemerintah atau institusi
pemerintah dapat memberikan penyuluhan tentang pityriasis rosea oleh ahlinya
kepada selurus masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Ø
Corlin, Elizabet. 2002. Buku saku patofiologi. EGC : Jakarta
Ø
Http://www. Medicastore. Cccom/mmieloma
multiple
Ø
Johson, Mario. 2000. Nursing Outcomes Classification (Noc).St. Louis, Missouri : Mosby
Ø
McCloskey, Joanne C. 1996. Nursing Interventions Classificatin (Nic). St. Louis, Missiuri :
Mosby
Ø
Nanda, Nursing Diagnnosi :Definition and Classification 2005-2006
Ø
Nanda International, Philadelphia. 2005
Ø
Susane smmmmmeltzer, abarent G. Bere. 2002. Buku keperawatan medical Bedah.Buku kedokteran EGC :Jakarta
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, jangan lupa komentar yang sopan ya.