BAB
I
PENGERTIAN
DYSPEPSIA
A. DEFINISI
Dyspepsia berasal dari bahasa yunani “DYS” yang
berarti sulit dan “Pepse” berarti
pencernaan. Dispepsia merupakan kumpulan keluhan / gejala klinis yang terdiri
dari rasa tidak enak / sakit diperut bagian atas yang menetap atau mengalami
kekambuhan, nyeri uluhati, mual, kembung, muntah, rasa penuh atau cepat kenyang
dan sendawa.
Dispepsia terbagi 2, yaitu :
- Dispepsia organik, bila telah diketahui adanya kelainan organik sebagai penyababnya.
- Dispepsia non organik atau dispepsia fungsional, atau dispepsia non ulkus ( DNU ), bila tidak jelas penyebabnya.
Diagnosa
banding nyeri / ketidaknyamanan abdomen atas
Dispepsia organic
|
Dispepsia fungsional
|
- Ulkus peptik kronik
- Gastraoesapagel refluk disease ( GORD)
-
Kolelatiasis simptomatik
-
Pankreatitis kronik
- Gangguan metabolic
(unemia,hiperkal sema,gastroparosis DM )
- Keganasan (
gaster, pankreas, kolom )
-
Insufisiensi vaskula
mesentrikus
- Nyeri
dinding perut
|
-
Disfungsi motorik sensorik gastroduodenum
- Gastroparesis
idiopatik
- Disritmia gaster
- Hipersensitivitas
gaster
- Faktor psikososial
- Gastritis H.
Pylori
- Idiopatik
|
B. ETIOLOGI
Seringnya, dispepsia disebabkan oleh ulkus lambung
atau penyakit acid refluk. Jika anda memiliki penyakit Acid refluk, asam
lambung terdorong ke atas menuju esofagus ( saluran muskulo membranosa yang
membentang dari faring ke dalam lambung ). Hal ini menyebabkan nyeri di dada
beberapa obat – obatan, terkadang penyebab dispepsia belum dapat ditemukan.
Penyebab dispepsia secara rinci adalah :
- Menelan udara ( aerofagi )
- Regurgitasi ( alur balik, fefluks ) asam dari lambung.
- Iritasi lambung ( gastritis )
- Ulkus gastritikum atau ulkus duodenalis
- Kanker lambung
- Peradangan kendung empedu ( kaestististis )
- Toleransi laktosa ( katidakmampuan mencerna susu dan produknya )
- Kelainan gerakan usus
- Stress psikologis, kecemasan atau depresi
- Infeksi helycobacter pylory
C. PATOFISIOLOGI
Dispepsi fungsional adalah sangat komplek dan belum
dapat dipastikan. Beberapa hal yang dianggap menyebabkan antara lain : dismotilitas
lambung, asam lambung, helikobakter pyloni, psikis dan penggunaan obat – obat.
Gangguan psikis dan faktor lingkungan dapat menimbulkan didpepsia fungsional,
stres dapat mengubah skresi asam lambung, motilitas dan vaskularisasi saluran
pencernaan.
Pada dispepsia organik ( ulkus ) peranan stres dan
tipe personal masih kontroversial, meskipun beberapa penelitian dapat
menghubungkan pepsinogen serum yang tinggi dan ulkus peptikum. Pada pendangan
klasik dari patogenesis ulkus, dimana terdapat faktor – faktor yang
meningkatkan pengeluaran asam hal – hal yang menurunkan pertahanan mukosa,
stres psikologi dan helikobakter pylory yang memperlemah pertahanan mukosa.
D. MANIFESTASI KLINIS
Klasifikasi klinis praktis, didasarkan atas keluhan atau gejala yang
dominan, membagi dispepsia menjadi 3 tipe :
- Dispepsia dengan keluhan seperti ulkus ( ulkus – likedyspepsia ), dengan gejala :
Ø Nyeri
epigastrom terlokalisasi
Ø Nyeri
hilang setelah makan atau pemberian antasid
Ø Nyeri
saat lapar
Ø Nyeri
episodik
- Dispepsia dengan gejala seperti dismotilitas ( dismotility like dispepsia ) dengan gejala :
Ø Mudah
kenyang
Ø Perut
cepat terasa penuh saat makan
Ø Mual
Ø Muntah
Ø Upper
abdominal bloating
Ø Rasa
tak nyaman bertambah saat makan
- Dispepsia non spesifik ( tidak ada gejala seperti kedua tipe diatas )
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan radiologi yaitu OMD dengan kontras ganda,
serologi helicobacter pylory, atau urea breat test ( belum tersedia diindonesia
). Endoskopi merupakan pemeriksaan baku
emas. Selain sebagai diagnostik sekaligus terapeutik. Pemeriksaan yang dapat
dilakukan dengan endoskopi adalah :
Ø
CLO ( Rapid Urea Test )
Ø
Patologi anatomi ( PA )
Ø
Kultur mikroorganisme ( MO ) jaringan
Ø
PCR ( Polymerase Chain Reaktion ) hanya dalam
rangka penelitian
F. PENCEGAHAN
Modifikasi gaya hidup sangat berperan
dalam mencegah terjadinya dispepsia bahkan memperbaiki kondisi lambung secara
tidak langsung. Berikut ini adalah modifikasi gaya hidup yang dianjurkan untuk mengelola
dan mencegah timbulnya gangguan akibat dispepsia :
- Atur pola makan seteratur mungkin
- Hindari makanan berlemak tinggi yang menghambat pengosongan isi lambung ( coklat, keju dll )
- Hindari makanan yang menimbulkan gas dilambung ( kol, semangka, melon dll )
- Hindari makanan yang terlalu panas
- Hindari minuman dengan kadar caffein dan alkohol
- Hindari obat yang mengiritasi dinding lambung, seperti obat anti – inflammatory yang mengandung ibuprofen, aspirin, naproxen, adalah pilihan yang tepat karena tidak mengakibatkan iritasi lambung.
- Kelola stres psikologi seefisien mungkin
- Jika anda perokok, berhentilah merokok
- Pertahankan BB sehat
- Olah raga teratur
G. PENATALAKSANAAN
Berdasarkan
konsensus nasional penanggulangan helicobacter pylori 1996, ditetapkan skema
penatalaksanaan dispepsia, yang debedakan bagi sentra kesehatan dengan tenaga
ahli ( gastroenterolog atau internis ) yang disertai fasilitas endoskopi dengan
penatalaksanaan dispepsia dimasyarakat.
Pengobatan
dyspepsia mengenal beberapa golongan obat yaitu :
1.
Antasid 20 – 150 ml / hari
Golongan obat ini mudah didapat dan murah.
Antasid akan menetralisir sekresi asam lambung. Campuran yang biasanya terdapat
dalam antasid antara lain Na bikarbonat, A1 ( OH )3,
Mg ( OH )2 dan Mg trisilikat.
Pemakaian obat ini sebaiknya jangan diberikan terus – menerus, sifatnya hanya
simptomatis, untuk mengurangi rasa nyeri, Mg trisilikat dapat dipakai dalam
waktu lebih lama, juga berkhasiat sebagai adsorben sehingga bersifat nontoksik,
namun dalam sosis besar akan menyebabkan deare karena terbentuk senyawa MgCL2.
2.
Antikolinergik
Perlu diperhatikan, karena kerja obat ini tidak spesifik obat yang agak
selektif yaitu pirenzepin bekerja sebagai anti reseptor muskorionik yang dapat
meneken sekresi asam lambung sekitar 28 43 %. Pirenzepin juga memiliki efek
sitoprotektif.
3.
Antagonis reseptor H2
Golongan ini banyak digunakan untuk mengobati dispepsia organik atau
esensial seperti tukak peptik. Obat yang termasuk golongan antagonis reseptor H2 antara lain simetidin, roksatidin,
ranitidin dan pamotidin.
4.
Sitoprotektif
Prostaglandin sintetik seperti misoprostol ( PGE ) dan ensprotil ( PGE ),
selain bersifat sitoprotektif, juga menekan sekresi asam lambung oleh sel
parietal. Sukralfat berfungsi meningkatkan sekresi protglandin endogen. Yang
selanjutnya memperbaiki mikrosirkulasi, meningkatkan produksi mukus dan meningkatkan
sekresi bikarbonat mukosa, serta membentuk lapisan protektif ( sebagai site
protektive ) yang bersenyawa dengan protein sekitar lesimukosa saluran cerna
bagian atas ( SCBA ).
5.
Golongan prokinetik
Obat yang termasuk golongan prokenetik yaitu sisaprid,
domperidon dan metoklopramid, golongan ini cukup efektif untuk mengobati
dispepsia fungsional dan refluk esafagitis dengan mencegah refluks dan bersihan
asam lambung ( acid cloarance )
“SKEMA PENATALAKSANAAN PASIEN DISPEPSIA DI MASYARAKAT”
A. PENGKAJIAN
1.
BIODATA
Ø Identitas
pasien
Identitas pasien yang dikaji meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
alamat, agama, suku, pendidikan dan pekerjaan.
Ø Identitas
penanggung jawab
Identitas penanggung jawab yang dikaji meliputi : nama, umur, jenis
kelamin, alamat, agama, suku, pendidikan, pekerjaan dan hubungan dengan pasien.
2.
RIWAYAT KESEHATAN
Ø Keluhan
utama
Keluhan utama merupakan apa yang dirasakan pasien saat itu atau alasan
masuk ke RS.
Ø Riwayat
kesehatan sekarang
Kaji masalah – masalah yang timbul saat mulai dirasakan keluhan sampai
saat ini.
Ø Riwayat
kesehatan dahulu
Kaji tentang riwayat penyakit yang pernah dialami dan riwayat alergi
terhadap makanan, obat, zat kimia ataupun cuaca.
Ø Riwayat
kesehatan keluarga
Kaji riwayat
penyakit yang diderita oleh keluarga.
3.
POLA FUNGSI KESEHATAN
a. Pola
persepsi terhadap kesehatan
Kaji
tentang masalah kesehatan dan bagaimana cara mengatasi, adakah kebiasaan –
kebiasaan yang bertentangan dengan kesehatan, misal : merokok, alkohol, obat –
obatan dll.
b. Pola
istirahat tidur
Kaji
frekwensi tidur, durasi dan kebiasaan – kabiasaan sebalum dan selama tidur.
c. Pola
aktivitas latihan
Kaji kemampuan
klien dalam aktivitas meliputi : mandi, berpakaian, eliminasi, mobilisasi
ditempat tidur, merapikan rumah, ambulasi dan makan.
d. Pola
nutrisi metabolik
Kaji diit,
frekwensi, porsi, makanan kesukaan, nafsu makan dan minum berapa gelas / cc,
TB, BB.
e. Pola
eliminasi
Kaji frekwensi
BAB, BAK, konsistensi, warna, bau
Kaji
penggunaan pencahar ketika BAB
f. Pola
kognitif perseptual
Kaji status
mental, manajemen, nyeri
g. Pola konsep diri
Kaji
mengenai harga diri, ideal diri, identitas diri, gambaran diri dan peran diri.
h. Pola koping
Kaji
respon pasien dalam menghadapi suatu masalah.
i. Pola
seksual – reproduksi
Kaji
jenis kelamin dan masalah – masalah tentang reproduksi seperti : masalah
menstruasi.
j. Pola
peran hubungan
Kaji
tentang hubungan klien dengan keluarga, pasangan ataupun teman.
k. Pola nilai dan kepercayaan
Kaji
agama yang diyakini dan larangan agama.
4.
PEMERIKSAAN FISIK
Ø Tanda
– tanda vital dikaji untuk indicator anemia ( takikardi, hipotensi ),
pemeriksaan head to – to.
Ø Pemeriksaan
fisik pada penderita dispepsia, abdomen di palpasi untuk melokasi adanya nyeri
tekan.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Nyeri akut Bd agen cedera fisik.
2.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan Bd
tidak mampu dalam memasukkan mencerna dan mengabsorbsi makanan.
3.
Ancietas Bd koping penyakit akut
4.
Kerusakan metabolisme fisik Bd nyeri, tidak nyaman.
5.
Resiko intotenansi aktivitas Bd riwayat intolerasi
sebelumnya.
6.
Kurang pengetahuan Bd kurang keinginan untuk mencari
informasi.
C.
PERENCANAAN
1. NOC label
1605 Pain control
160501
Mengenali faktor penyebab
160502 Mengenali
lamanya obat ( onset ) sakit
160503 Menggunakan metode
pencegahan
160504 Menggunakan metode
pencegahan non analgetik untuk mengurangi
nyeri.
160505 Menggunakan analgetik
sesuai kebutuhan
160506 Mencari bantuan tenaga
kesehatan
160507 Melaporkan gejala pada
tenaga kesehatan
160508 Menggunakan sumber –
sumber yang tersedia
160509 Mengenali gejala –
gejala nyeri
160510 Mencatat pengalaman
tentang nyeri
160511 Sebelumnya melaporkan
nyeri yang sudah terkontrol
2102 Pain level
210201 Melaporkan nyeri
210202 Presentasi mempengaruhi badan
210203 Frekuensi nyeri
210206 Ekspresi wajah
terhadap nyeri
210207 Keadaan posisi perlindungan
tubuh
210208 Kegelisahan
210209 Ketegangan otot
210210 Perubahan rata – rata respirasi
210211 Perubahan rata – rata denyut jantung
210214 Keringat
210215 Kehilangan selera
NIC label
1400 Pain managemen
u
Kaji secara komperhensip tentang nyeri meliputi
: lokasi karakteristik dan onset,
durasi, frekwensi, kualitas, intensitas / beratnya nyeri dan faktor prespitasi
u
Observasi alamat – alamat non verbal dari
ketidaknyamanan khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi secara efektif
u
Gunakan komunikasi terapeutik agar pasien dapat
mengekpresikan nyeri
u
Kaji pengalaman individu terhadap nyeri,
keluarga dengan nyeri kronis
u
Evaluasi tentang keefektifan dari tindakan
mengontrol nyeri yang telah digunakan
u
Kontrol faktor – faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan (ex : temperatur, ruangan
penyinaran dll )
u
Berikan informasi tentang nyeri, seperti
penyebab berapa lama terjadi dan tindakan pencegahan
u
Anjurkan pasien untuk sendiri nyeri
u
Ajarkan penggunaan tehnik non formakologi ( ex :
relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi, panas dingin,
massase, TENS, hippotis, terapi bermain, terapi aktivitas, akupressure )
u
Berikan andgetik sesuai dengan anjuran
u
Tingkatkan tidur atau istirahat yang cukup
u
Anjurkan pasien untuk berdiskusi tentang
pengalamannya nyeri
secara tepat
u Monitor
kenyamanan pesien terhadap menajemen nyeri
u Libatkan
keluarga untuk mengurangi nyeri
u Analgetik Administration
u Tentukan
lokasi, karakteristik, kualitas dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
u Cek
intruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan frekuensi
u Cek
riwayat alergi
u Pilih
analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih
dari satu.
u Tentukan
pilihan analgetik tergantung tipe dan beratnya nyeri
u Tentukan
analgetik pilihan, rute, pemberian dan dosis optimal
u Pilih
rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur
u Monitor
vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik
u Evaluasi
efektivitas analgesik, tanda dan gejala ( efek samping )
2. NOC
label
1004 Status nutrisi
100401 Intake nutrisi
100402 Makanan dan intake
cairan
100403 Tenaga
100404 Daya tahan tubuh
100405 Pertumbuhan
100406 Kekuatan menggenggam
NIC label
1100 Nutrition management
u
Tanyakan apakah pasien alergi makanan
u
Beri pilihan makanan pada pasien
u
Tetapkan kolaborasi dengan ahli gizi tentang
kalori dan tipe nutrisi
u
Anjurkan intake kalori yang dibutuhkan sesuai
dengan tipe tubuh
u
Anjurkan untuk meningkatkan makanan yang
mengandung zat besi
u
Anjurkan untuk meningkatkan protein, vit c dan
besi
u
Tawarkan makanan kecil ( minuman, buah segar,
jus buah )
u
Beri makanan lunak
u
Beri pasien nutrisi dengan tinggi protein,
tinggi kalori dan minuman yang
mudah konsumsi
u
Jelaskan informasi nutrisi yang sesuai dengan
kebutuhan
1160 Nutritional Monitoring
u
Berat badan pada interval yang tetap
u
Monitor gejala penurunan BB
u
Monitor tipe dan jenis latihan
u
Monitor interaksi orang tua / anak selama
pemberian makanan
u
Monitor makanan yang disukai
u
Jadwal waktu perawatan dan prosedur pemberian
makanan
u
Monitor keadaan kulit terhadap dehidrasi
u
Monitor turgor kulit
u
Monitor respon emosional pasien sesuai dengan
situasi dan tempat
u
Monitor mual muntah
u
Beri kondisi lingkungan yang baik
3. NOC label
1402 Control Cemas
140201 Monitor intensitas
cemas
140202 Menyingkirkan tanda kecemasan
140203 Menurunkan stimulasi
lingkungan ketika cemas
140204 Mencari informasi
untuk menurunkan kecemasan
140205 Merencanakan strategi
koping
140206 Menggunakan strategi
koping efektif
140207 Menggunakan tehnik
relaksasi untuk menurunkan kecemasan
140208 Melaporkan penurunan
durasi dari episode cemas
140209 Melaporkan
peningkatan rentang waktu antara episode cemas
140210 Mempertahankan
penampila peran
140211 Mempertahankan
hubungan sosial
140212 Mempertahankan
konsentrasi
140217 Kontrol respon cemas
1302 Koping
130203 Control perasaan
verbal
130204 Melaporkan pernurunan
stress
130205 Situasi yang
mendukung untuk mengungkapkan kata – kata
130206 Mencari penyakit dan
tindakan
130207 Mengubah gaya hidup
130208 Menyesuaikan
perubahan perkembangan
130210 Memakai perlakuan
untuk menurunkan stress
130213 Terlalu menghindari
130216 Melaporkan gejala
fisik dari stress
NIC label
5820 Penurunan Kecemasan
u
Terangkan klien
u
Hilangkan dugaan tentang perilaku pasien
u
Berisaha memahami keadaan klien
u
Berikan informasi tentang diagnosa, prognosis
dan tindakan
u
Temani pasien untuk mendukung keamanan dan
menurunkan rasa takut
u
Bantu pasien mengidentifikasi situasi yang
menciptakan cemas
u
Dukung penggunaan mekanisme definsif dengan cara
yang tepat
u
Tentukan kemampuan klien untuk mangambil
keputusan
u
Instruksikan klien untuk menggunakan tehnik
relaksasi
u
Berikan pengobatan untuk menurunkan panas
5230 Peningkatan koping
u
Hargai pemahaman klien tentang proses penyakit
u
Hargai dan diskusikan respon alternatif terhadap
situasi
u
Tenangkan klien
u
Berikan suasana yang mendukung
u
Sediakan informasi yang faktual tentang
diagnosa, progrosis dan tindakan
u
Sediakan pilihan yang realistis tentang aspek
perawataan saat ini
u
Evaluasi kemampuan klien dalam mengambil
keputusan
u
Dukung penggunaan mekanisme defensif
u
Bantu pasien untuk mengidentifikasi strategi dan
untuk mengatasi keterbatasan dan mengelok gaya
hidup dan perubahan peran
u
Ajarkan klien untuk menggunakan tehnik relaksasi
u
Bantu pasien untuk mengklarifikasi salah paham
u
Anjurkan klien untuk mengevaluasi perilakunya
4. NOC label
0208 Mobilyti level
020801 Pelaksanaan seimbang
020802 Pelaksanaan posisi tubuh
020803 Gerakan otot
020804 Gerakan persendian
020805 Pelaksanaan pergantian
020806 Berpindah : jalan
020807 Berpindah : kursi roda
2100 Comfort level
210001 Melaporkan keadaan fisik baik
210002 Melaporkan puas dengan kontrol gejala
210003 Melaporkan psikologi baik
210004 Mencari kesenangan dilingkungan sekitar
210005 Mencari kesenangan dengan hubungan sosial
210006 Mencari kesenangan rohani
210007 Melaporkan puas dengan kebebasan
210008 Melaporkan puas dengan kontrol nyeri
NIC label
0740 Bed rest care
u
Jelaskan sebab harus istirahat
u
Tempatkan tempat tidur yang cocok secara
terapeutik
u
Posisikan badan sejajar
u
Hindari menggunakan linen yang bertektur kasar
u
Gunakan linen yang bersih, kering, dan bebas
kerut
u
Memakai tempat tidur yang ada papan kaki
u
Memakai alat untuk manjaga kaki turun
u
Mengangkat pinggang
u
Tempatkan tempat tidur yang posisi tombolnya
mudah dijangkau
u
Tempatkan cahaya memanggil yang mudah dicapai
u
Monitor kondisi kulit
u
Monitor terhadap konstipasi
u
Monitor terhadap fungsi perkemahan
u
Monitor status pulmenary
0180 Energi management
u
Menentukan pembatasan gerak pasien
u
Tentukan sebab kelelahan pasien melalui persepsi
orang lain
u
Tentukan sebab kelelahan ( perawatan, nyeri dan
pengobatan )
u
Monitor intake nutrisi untuk memastikan sember
energi adekuat
u
Konsultasikan dengan ahli diet tentang tingkat
intake tertinggi energi makanan
5. NOC label
2102 Pain Level
210201 Melaporkan nyeri
210202 Presentasi dari tubuh terharu
210203 Frekuensi nyeri
210204 Lamanya episode nyeri
210205 Ekspresi mulut nyeri
210206 Ekspresi wajah nyeri
210207 Melindungi posisi tubuh
210208 Tidak bisa istirahat
1902 Risk Control
190201 Mengakui resiko
190202 Monitor faktor resiko dari lingkungan
190203 Monitor faktor resiko prilaku
190204 Membangun control resiko yang strategis
190205 Mengatur strategis resiko kontrol
190206 Melakukan strategi kontrol resiko
190208 Modifikasi gaya
hidup untuk menurunkan resiko
NIC label
1400 Pain Management
u Kaji
secara komperhensif tentang nyeri meliputi lokasi karakteristikdan aspek,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, / beratnya nyeri dan faktor
presipitasi
u Observasi
syariat – syariat non verbal dari ketidaknyamanan khususnya dalam
ketidakmampuan untuk kominasi secara efektif
u Gunakan
komunikasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri
u Kaji
pengalaman individu terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri kronis
u Evaluasi
tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan
5240 Counseling
u
Menentukan hubungan terapeutik didasarkan
kepercayaan dan hormat
u
Demontrasikan perilaku dan kesungguhan
u
Tentukan lamanya hubungan konseling
u
Tentukan tujuan
u
Memberikan prifasi dan kenyamanan
u
Memberikan informasi yang faktual yang sesuai
dan pantas
u
Anjurkan untuk mengekspresikan perasaan
u
Bantu pasien untuk mengidentifikasi masalah atau
situasi penyebab distres.
6.
NOC label
1803 Pengetahuan tentang proses penyakit
180301 Familiar dengan proses penyakit
180302 Mendiskripsikan proses penyakit
180303 Mendiskripsikan faktor penyebab
180304 Mendiskripsikan faktor resiko
180305 Mendiskripsikan efek penyakit
180306 Mendiskripsikan tanda dan gejala
180307 Mendiskripsikan perjalanan penyakit
180308 Mendiskripsikan tindakan untuk menurunkan progresifitas
180309 Mendiskripsikan komplikasi
180310 Mendiskripsikan tanda dan gejala dari komplikasi
180311 Mendiskripsikan tindakan pencegahan untuk mencegah komplikasi
NIC
label
5602 Mengajarkan proses penyakit
u
Menentukan tingkat pengetahuan klien sebelumnya
u
Jelaskan patofisiologi penyakit dan apa anatomi
dan fisiologi yang sesuai
u
Tentukan tanda dan gejala penyakit yang sesuai
u
Gambarkan proses penyakit
u
Jelaskan informasi tentang kondisi pasien saat
ini
u
Diskusikan perubahan gaya hidup yang bisa untuk mencegah
komplikasi atau mengontrol proses penyakit
u
Diskusikan tentang pilihan terapi dan perawatan
5614 Ajarkan diet
u
Kaji pengetahuan klien tentang diet yang
dianjurkan
u
Jelaskan tujuan diet
u
Informasikan berapa lama diet harus di ikuti
u
Ajarkan klien tentang makanan yang boleh dan
tidak boleh di makan
u
Observasi pilihan makanan klien sesuai dengan
diet yang dianjurkan
u
Konsultasi gizi
u
Libatkan keluarga
DAFTAR
PUSTAKA
-
Manjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media
Aesculapius
-
NIC – NOC
-
Nanda
No comments:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, jangan lupa komentar yang sopan ya.