BLOG INI BERISI CONTO LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN MENGENAI PENYAKIT DAN TATALAKSAANYA.

Saturday, August 27, 2016

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DYSPEPSIA

BAB I
PENGERTIAN DYSPEPSIA

A. DEFINISI
Dyspepsia berasal dari bahasa yunani “DYS” yang berarti sulit dan “Pepse”  berarti pencernaan. Dispepsia merupakan kumpulan keluhan / gejala klinis yang terdiri dari rasa tidak enak / sakit diperut bagian atas yang menetap atau mengalami kekambuhan, nyeri uluhati, mual, kembung, muntah, rasa penuh atau cepat kenyang dan sendawa.
Dispepsia terbagi 2, yaitu :
  1. Dispepsia organik, bila telah diketahui adanya kelainan organik sebagai penyababnya.
  2. Dispepsia non organik atau dispepsia fungsional, atau dispepsia non ulkus             ( DNU ), bila tidak jelas penyebabnya.

             Diagnosa banding nyeri / ketidaknyamanan abdomen atas
           
Dispepsia organic
Dispepsia fungsional
-  Ulkus peptik kronik
- Gastraoesapagel refluk disease ( GORD)
-  Kolelatiasis simptomatik
-  Pankreatitis kronik
-  Gangguan metabolic (unemia,hiperkal sema,gastroparosis DM )
-  Keganasan ( gaster, pankreas, kolom )
-  Insufisiensi vaskula  mesentrikus
-  Nyeri dinding perut                                       
-  Disfungsi motorik sensorik gastroduodenum                  
-  Gastroparesis idiopatik
-  Disritmia gaster
-  Hipersensitivitas gaster
-  Faktor psikososial
-  Gastritis H. Pylori
-  Idiopatik


B. ETIOLOGI
Seringnya, dispepsia disebabkan oleh ulkus lambung atau penyakit acid refluk. Jika anda memiliki penyakit Acid refluk, asam lambung terdorong ke atas menuju esofagus ( saluran muskulo membranosa yang membentang dari faring ke dalam lambung ). Hal ini menyebabkan nyeri di dada beberapa obat – obatan, terkadang penyebab dispepsia belum dapat ditemukan.
Penyebab dispepsia secara rinci adalah :
  1. Menelan udara ( aerofagi )
  2. Regurgitasi ( alur balik, fefluks ) asam dari lambung.
  3. Iritasi lambung ( gastritis )
  4. Ulkus gastritikum atau ulkus duodenalis
  5. Kanker lambung
  6. Peradangan kendung empedu ( kaestististis )
  7. Toleransi laktosa ( katidakmampuan mencerna susu dan produknya )
  8. Kelainan gerakan usus
  9. Stress psikologis, kecemasan atau depresi
  10. Infeksi helycobacter pylory

C. PATOFISIOLOGI
Dispepsi fungsional adalah sangat komplek dan belum dapat dipastikan. Beberapa hal yang dianggap menyebabkan antara lain : dismotilitas lambung, asam lambung, helikobakter pyloni, psikis dan penggunaan obat – obat. Gangguan psikis dan faktor lingkungan dapat menimbulkan didpepsia fungsional, stres dapat mengubah skresi asam lambung, motilitas dan vaskularisasi saluran pencernaan.
Pada dispepsia organik ( ulkus ) peranan stres dan tipe personal masih kontroversial, meskipun beberapa penelitian dapat menghubungkan pepsinogen serum yang tinggi dan ulkus peptikum. Pada pendangan klasik dari patogenesis ulkus, dimana terdapat faktor – faktor yang meningkatkan pengeluaran asam hal – hal yang menurunkan pertahanan mukosa, stres psikologi dan helikobakter pylory yang memperlemah pertahanan mukosa.
           
D. MANIFESTASI KLINIS
Klasifikasi klinis praktis, didasarkan atas keluhan atau gejala yang dominan, membagi dispepsia menjadi 3 tipe :
  1. Dispepsia dengan keluhan seperti ulkus ( ulkus – likedyspepsia ), dengan gejala :
Ø  Nyeri epigastrom terlokalisasi
Ø  Nyeri hilang setelah makan atau pemberian antasid
Ø  Nyeri saat lapar
Ø  Nyeri episodik
  1. Dispepsia dengan gejala seperti dismotilitas ( dismotility like dispepsia ) dengan gejala :
Ø  Mudah kenyang
Ø  Perut cepat terasa penuh saat makan
Ø  Mual
Ø  Muntah
Ø  Upper abdominal bloating
Ø  Rasa tak nyaman bertambah saat makan
  1. Dispepsia non spesifik ( tidak ada gejala seperti kedua tipe diatas )

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan radiologi yaitu OMD dengan kontras ganda, serologi helicobacter pylory, atau urea breat test ( belum tersedia diindonesia ). Endoskopi merupakan pemeriksaan baku emas. Selain sebagai diagnostik sekaligus terapeutik. Pemeriksaan yang dapat dilakukan dengan endoskopi adalah :
Ø  CLO ( Rapid Urea Test )
Ø  Patologi anatomi ( PA )
Ø  Kultur mikroorganisme ( MO ) jaringan
Ø  PCR ( Polymerase Chain Reaktion ) hanya dalam rangka penelitian

F. PENCEGAHAN
        Modifikasi gaya hidup sangat berperan dalam mencegah terjadinya dispepsia bahkan memperbaiki kondisi lambung secara tidak langsung. Berikut ini adalah modifikasi gaya hidup yang dianjurkan untuk mengelola dan mencegah timbulnya gangguan akibat dispepsia :
  1. Atur pola makan seteratur mungkin
  2. Hindari makanan berlemak tinggi yang menghambat pengosongan isi lambung ( coklat, keju dll )
  3. Hindari makanan yang menimbulkan gas dilambung ( kol, semangka, melon dll )
  4. Hindari makanan yang terlalu panas
  5. Hindari minuman dengan kadar caffein dan alkohol
  6. Hindari obat yang mengiritasi dinding lambung, seperti obat anti – inflammatory yang mengandung ibuprofen, aspirin, naproxen, adalah pilihan yang tepat karena tidak mengakibatkan iritasi lambung.
  7. Kelola stres psikologi seefisien mungkin
  8. Jika anda perokok, berhentilah merokok
  9. Pertahankan BB sehat
  10. Olah raga teratur

G. PENATALAKSANAAN
            Berdasarkan konsensus nasional penanggulangan helicobacter pylori 1996, ditetapkan skema penatalaksanaan dispepsia, yang debedakan bagi sentra kesehatan dengan tenaga ahli ( gastroenterolog atau internis ) yang disertai fasilitas endoskopi dengan penatalaksanaan dispepsia dimasyarakat.
            Pengobatan dyspepsia mengenal beberapa golongan obat yaitu :
1.      Antasid 20 – 150 ml / hari
Golongan obat ini mudah didapat dan murah. Antasid akan menetralisir sekresi asam lambung. Campuran yang biasanya terdapat dalam antasid antara lain Na bikarbonat, A1 ( OH )3, Mg ( OH )2 dan Mg trisilikat. Pemakaian obat ini sebaiknya jangan diberikan terus – menerus, sifatnya hanya simptomatis, untuk mengurangi rasa nyeri, Mg trisilikat dapat dipakai dalam waktu lebih lama, juga berkhasiat sebagai adsorben sehingga bersifat nontoksik, namun dalam sosis besar akan menyebabkan deare karena terbentuk senyawa MgCL2.
2.      Antikolinergik
Perlu diperhatikan, karena kerja obat ini tidak spesifik obat yang agak selektif yaitu pirenzepin bekerja sebagai anti reseptor muskorionik yang dapat meneken sekresi asam lambung sekitar 28 43 %. Pirenzepin juga memiliki efek sitoprotektif.
3.        Antagonis reseptor H2
Golongan ini banyak digunakan untuk mengobati dispepsia organik atau esensial seperti tukak peptik. Obat yang termasuk golongan antagonis reseptor H2 antara lain simetidin, roksatidin, ranitidin dan pamotidin.
4.      Sitoprotektif
Prostaglandin sintetik seperti misoprostol ( PGE ) dan ensprotil ( PGE ), selain bersifat sitoprotektif, juga menekan sekresi asam lambung oleh sel parietal. Sukralfat berfungsi meningkatkan sekresi protglandin endogen. Yang selanjutnya memperbaiki mikrosirkulasi, meningkatkan produksi mukus dan meningkatkan sekresi bikarbonat mukosa, serta membentuk lapisan protektif ( sebagai site protektive ) yang bersenyawa dengan protein sekitar lesimukosa saluran cerna bagian atas ( SCBA ).
5.      Golongan prokinetik
Obat yang termasuk golongan prokenetik yaitu sisaprid, domperidon dan metoklopramid, golongan ini cukup efektif untuk mengobati dispepsia fungsional dan refluk esafagitis dengan mencegah refluks dan bersihan asam lambung ( acid cloarance )
“SKEMA PENATALAKSANAAN PASIEN DISPEPSIA DI MASYARAKAT”

A.  PENGKAJIAN
1.      BIODATA
Ø  Identitas pasien
Identitas pasien yang dikaji meliputi : nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama, suku, pendidikan dan pekerjaan.
Ø  Identitas penanggung jawab
Identitas penanggung jawab yang dikaji meliputi : nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama, suku, pendidikan, pekerjaan dan hubungan dengan pasien.

2.      RIWAYAT KESEHATAN
Ø  Keluhan utama
Keluhan utama merupakan apa yang dirasakan pasien saat itu atau alasan masuk ke RS.
Ø  Riwayat kesehatan sekarang
Kaji masalah – masalah yang timbul saat mulai dirasakan keluhan sampai saat ini.
Ø  Riwayat kesehatan dahulu
Kaji tentang riwayat penyakit yang pernah dialami dan riwayat alergi terhadap makanan, obat, zat kimia ataupun cuaca.
Ø  Riwayat kesehatan keluarga
Kaji riwayat penyakit yang diderita oleh keluarga.
3.      POLA FUNGSI KESEHATAN
             a.  Pola persepsi terhadap kesehatan
            Kaji tentang masalah kesehatan dan bagaimana cara mengatasi, adakah kebiasaan – kebiasaan yang bertentangan dengan kesehatan, misal : merokok, alkohol, obat – obatan dll.
             b.  Pola istirahat tidur
            Kaji frekwensi tidur, durasi dan kebiasaan – kabiasaan sebalum dan selama tidur.
             c.  Pola aktivitas latihan
      Kaji kemampuan klien dalam aktivitas meliputi : mandi, berpakaian, eliminasi, mobilisasi ditempat tidur, merapikan rumah, ambulasi dan makan.
             d.  Pola nutrisi metabolik
      Kaji diit, frekwensi, porsi, makanan kesukaan, nafsu makan dan minum berapa gelas / cc, TB, BB.
             e.  Pola eliminasi
      Kaji frekwensi BAB, BAK, konsistensi, warna, bau
      Kaji penggunaan pencahar ketika BAB
             f.  Pola kognitif perseptual
      Kaji status mental, manajemen, nyeri
             g. Pola konsep diri
             Kaji mengenai harga diri, ideal diri, identitas diri, gambaran diri dan peran diri.
             h. Pola koping
             Kaji respon pasien dalam menghadapi suatu masalah.
             i.  Pola seksual – reproduksi
             Kaji jenis kelamin dan masalah – masalah tentang reproduksi seperti : masalah menstruasi.
             j.  Pola peran hubungan
             Kaji tentang hubungan klien dengan keluarga, pasangan ataupun teman.
           
             k. Pola nilai dan kepercayaan
             Kaji agama yang diyakini dan larangan agama.

4.      PEMERIKSAAN FISIK
Ø  Tanda – tanda vital dikaji untuk indicator anemia ( takikardi, hipotensi ), pemeriksaan head to – to.
Ø  Pemeriksaan fisik pada penderita dispepsia, abdomen di palpasi untuk melokasi adanya nyeri tekan.

B.  DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Nyeri akut Bd agen cedera fisik.
2.      Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan Bd tidak mampu dalam memasukkan mencerna dan mengabsorbsi makanan.
3.      Ancietas Bd koping penyakit akut
4.      Kerusakan metabolisme fisik Bd nyeri, tidak nyaman.
5.      Resiko intotenansi aktivitas Bd riwayat intolerasi sebelumnya.
6.      Kurang pengetahuan Bd kurang keinginan untuk mencari informasi.

C.    PERENCANAAN
1.   NOC label
1605 Pain control
160501 Mengenali faktor penyebab
160502 Mengenali lamanya obat ( onset ) sakit
                  160503 Menggunakan metode pencegahan
                
                  160504 Menggunakan metode pencegahan non analgetik untuk mengurangi                                                                     
                               nyeri.
                  160505 Menggunakan analgetik sesuai kebutuhan
                  160506 Mencari bantuan tenaga kesehatan
                  160507 Melaporkan gejala pada tenaga kesehatan
                  160508 Menggunakan sumber – sumber yang tersedia
                  160509 Mengenali gejala – gejala nyeri
                  160510 Mencatat pengalaman tentang nyeri
                  160511 Sebelumnya melaporkan nyeri yang sudah terkontrol
                   2102    Pain level
                   210201 Melaporkan nyeri
                   210202 Presentasi mempengaruhi badan
                   210203 Frekuensi nyeri
                   210206 Ekspresi wajah terhadap nyeri
                   210207 Keadaan posisi perlindungan tubuh
                   210208 Kegelisahan
                   210209 Ketegangan otot
                   210210 Perubahan rata – rata respirasi
                   210211 Perubahan rata – rata denyut jantung
                   210214 Keringat
                   210215 Kehilangan selera



NIC label
1400 Pain managemen
u Kaji secara komperhensip tentang nyeri meliputi : lokasi karakteristik      dan onset, durasi, frekwensi, kualitas, intensitas / beratnya nyeri dan faktor prespitasi
u Observasi alamat – alamat non verbal dari ketidaknyamanan khususnya dalam ketidakmampuan untuk komunikasi secara efektif
u Gunakan komunikasi terapeutik agar pasien dapat mengekpresikan nyeri
u Kaji pengalaman individu terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri kronis
u Evaluasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan
u Kontrol faktor – faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap ketidaknyamanan (ex : temperatur, ruangan penyinaran dll )
u Berikan informasi tentang nyeri, seperti penyebab berapa lama terjadi dan tindakan pencegahan
u Anjurkan pasien untuk sendiri nyeri
u Ajarkan penggunaan tehnik non formakologi ( ex : relaksasi, guided imagery, terapi musik, distraksi, aplikasi, panas dingin, massase, TENS, hippotis, terapi bermain, terapi aktivitas, akupressure )
u Berikan andgetik sesuai dengan anjuran
u Tingkatkan tidur atau istirahat yang cukup
u Anjurkan pasien untuk berdiskusi tentang pengalamannya nyeri
            secara tepat            
u  Monitor kenyamanan pesien terhadap menajemen nyeri
u  Libatkan keluarga untuk mengurangi nyeri
u  Analgetik Administration
u  Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan derajat nyeri sebelum                    pemberian obat
u  Cek intruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan frekuensi
u  Cek riwayat alergi
u  Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu.
u  Tentukan pilihan analgetik tergantung tipe dan beratnya nyeri
u  Tentukan analgetik pilihan, rute, pemberian dan dosis optimal
u  Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur
u  Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik
u  Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala ( efek samping )                                                                         

2.  NOC label           
     1004      Status nutrisi
                   100401 Intake nutrisi
                   100402 Makanan dan intake cairan
                   100403 Tenaga
                   100404 Daya tahan tubuh
                   100405 Pertumbuhan
                   100406 Kekuatan menggenggam

                   NIC label
                   1100     Nutrition management
u Tanyakan apakah pasien alergi makanan
u Beri pilihan makanan pada pasien  
u Tetapkan kolaborasi dengan ahli gizi tentang kalori dan tipe nutrisi
u Anjurkan intake kalori yang dibutuhkan sesuai dengan tipe tubuh
u Anjurkan untuk meningkatkan makanan yang mengandung zat besi
u Anjurkan untuk meningkatkan protein, vit c dan besi
u Tawarkan makanan kecil ( minuman, buah segar, jus buah )
u Beri makanan lunak
u Beri pasien nutrisi dengan tinggi protein, tinggi kalori dan minuman         yang mudah konsumsi                                                                                 
u Jelaskan informasi nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan
                   1160    Nutritional Monitoring
u Berat badan pada interval yang tetap
u Monitor gejala penurunan BB
u Monitor tipe dan jenis latihan
u Monitor interaksi orang tua / anak selama pemberian makanan
u Monitor makanan yang disukai
u Jadwal waktu perawatan dan prosedur pemberian makanan
u Monitor keadaan kulit terhadap dehidrasi
u Monitor turgor kulit
u Monitor respon emosional pasien sesuai dengan situasi dan tempat
u Monitor mual muntah
u Beri kondisi lingkungan yang baik

3.  NOC label
                   1402     Control Cemas
                   140201 Monitor intensitas cemas
                   140202 Menyingkirkan tanda kecemasan
                   140203 Menurunkan stimulasi lingkungan ketika cemas
                   140204 Mencari informasi untuk menurunkan kecemasan
                   140205 Merencanakan strategi koping
                   140206 Menggunakan strategi koping efektif
                   140207 Menggunakan tehnik relaksasi untuk menurunkan kecemasan
                   140208 Melaporkan penurunan durasi dari episode cemas
                   140209 Melaporkan peningkatan rentang waktu antara episode cemas
                   140210 Mempertahankan penampila peran
                   140211 Mempertahankan hubungan sosial
                   140212 Mempertahankan konsentrasi
                   140217 Kontrol respon cemas
                   1302     Koping
                   130203 Control perasaan verbal
                   130204 Melaporkan pernurunan stress
                   130205 Situasi yang mendukung untuk mengungkapkan kata – kata 
                   130206 Mencari penyakit dan tindakan
                   130207 Mengubah gaya hidup
                   130208 Menyesuaikan perubahan perkembangan
                   130210 Memakai perlakuan untuk menurunkan stress
                   130213 Terlalu menghindari
                   130216 Melaporkan gejala fisik dari stress
                    NIC label
                    5820     Penurunan Kecemasan
u Terangkan klien
u Hilangkan dugaan tentang perilaku pasien
u Berisaha memahami keadaan klien
u Berikan informasi tentang diagnosa, prognosis dan tindakan
u Temani pasien untuk mendukung keamanan dan menurunkan rasa takut
u Bantu pasien mengidentifikasi situasi yang menciptakan cemas
u Dukung penggunaan mekanisme definsif dengan cara yang tepat
u Tentukan kemampuan klien untuk mangambil keputusan
u Instruksikan klien untuk menggunakan tehnik relaksasi
u Berikan pengobatan untuk menurunkan panas
                    5230     Peningkatan koping
u Hargai pemahaman klien tentang proses penyakit
u Hargai dan diskusikan respon alternatif terhadap situasi
u Tenangkan klien
u Berikan suasana yang mendukung
u Sediakan informasi yang faktual tentang diagnosa, progrosis dan tindakan
u Sediakan pilihan yang realistis tentang aspek perawataan saat ini
u Evaluasi kemampuan klien dalam mengambil keputusan
u Dukung penggunaan mekanisme defensif
u Bantu pasien untuk mengidentifikasi strategi dan untuk mengatasi keterbatasan dan mengelok gaya hidup dan perubahan peran
u Ajarkan klien untuk menggunakan tehnik relaksasi
u Bantu pasien untuk mengklarifikasi salah paham
u Anjurkan klien untuk mengevaluasi perilakunya
4.   NOC label
      0208     Mobilyti level
020801 Pelaksanaan seimbang
020802 Pelaksanaan posisi tubuh
020803 Gerakan otot
020804 Gerakan persendian
020805 Pelaksanaan pergantian
020806 Berpindah : jalan
020807 Berpindah : kursi roda
2100     Comfort level
210001 Melaporkan keadaan fisik baik
210002 Melaporkan puas dengan kontrol gejala
210003 Melaporkan psikologi baik
210004 Mencari kesenangan dilingkungan sekitar
210005 Mencari kesenangan dengan hubungan sosial
210006 Mencari kesenangan rohani
210007 Melaporkan puas dengan kebebasan
210008 Melaporkan puas dengan kontrol nyeri
NIC label
0740     Bed rest care
u Jelaskan sebab harus istirahat
u Tempatkan tempat tidur yang cocok secara terapeutik
u Posisikan badan sejajar
u Hindari menggunakan linen yang bertektur kasar
u Gunakan linen yang bersih, kering, dan bebas kerut
u Memakai tempat tidur yang ada papan kaki
u Memakai alat untuk manjaga kaki turun
u Mengangkat pinggang
u Tempatkan tempat tidur yang posisi tombolnya mudah dijangkau
u Tempatkan cahaya memanggil yang mudah dicapai
u Monitor kondisi kulit
u Monitor terhadap konstipasi
u Monitor terhadap fungsi perkemahan
u Monitor status pulmenary
0180     Energi management
u Menentukan pembatasan gerak pasien
u Tentukan sebab kelelahan pasien melalui persepsi orang lain
u Tentukan sebab kelelahan ( perawatan, nyeri dan pengobatan )
u Monitor intake nutrisi untuk memastikan sember energi adekuat
u Konsultasikan dengan ahli diet tentang tingkat intake tertinggi energi makanan

5.   NOC label
2102     Pain Level
210201 Melaporkan nyeri
210202 Presentasi dari tubuh terharu
210203 Frekuensi nyeri
210204 Lamanya episode nyeri
210205 Ekspresi mulut nyeri
210206 Ekspresi wajah nyeri
210207 Melindungi posisi tubuh
210208 Tidak bisa istirahat
1902     Risk Control
190201 Mengakui resiko
190202 Monitor faktor resiko dari lingkungan
190203 Monitor faktor resiko prilaku
190204 Membangun control resiko yang strategis
190205 Mengatur strategis resiko kontrol
190206 Melakukan strategi kontrol resiko
190208 Modifikasi gaya hidup untuk menurunkan resiko
NIC label
1400     Pain Management
u  Kaji secara komperhensif tentang nyeri meliputi lokasi karakteristikdan aspek, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, / beratnya nyeri dan faktor presipitasi
u  Observasi syariat – syariat non verbal dari ketidaknyamanan khususnya dalam ketidakmampuan untuk kominasi secara efektif
u  Gunakan komunikasi terapeutik agar pasien dapat mengekspresikan nyeri
u  Kaji pengalaman individu terhadap nyeri, keluarga dengan nyeri kronis
u  Evaluasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri yang telah digunakan
5240     Counseling
u Menentukan hubungan terapeutik didasarkan kepercayaan dan hormat
u Demontrasikan perilaku dan kesungguhan
u Tentukan lamanya hubungan konseling
u Tentukan tujuan
u Memberikan prifasi dan kenyamanan
u Memberikan informasi yang faktual yang sesuai dan pantas
u Anjurkan untuk mengekspresikan perasaan
u Bantu pasien untuk mengidentifikasi masalah atau situasi penyebab distres.
  6.   NOC label
1803     Pengetahuan tentang proses penyakit
180301 Familiar dengan proses penyakit
180302 Mendiskripsikan proses penyakit
180303 Mendiskripsikan faktor penyebab
180304 Mendiskripsikan faktor resiko
180305 Mendiskripsikan efek penyakit
180306 Mendiskripsikan tanda dan gejala
180307 Mendiskripsikan perjalanan penyakit
180308 Mendiskripsikan tindakan untuk menurunkan progresifitas
180309 Mendiskripsikan komplikasi
180310 Mendiskripsikan tanda dan gejala dari komplikasi
180311 Mendiskripsikan tindakan pencegahan untuk mencegah komplikasi
NIC label
5602     Mengajarkan proses penyakit
u Menentukan tingkat pengetahuan klien sebelumnya
u Jelaskan patofisiologi penyakit dan apa anatomi dan fisiologi yang sesuai
u Tentukan tanda dan gejala penyakit yang sesuai
u Gambarkan proses penyakit
u Jelaskan informasi tentang kondisi pasien saat ini
u Diskusikan perubahan gaya hidup yang bisa untuk mencegah komplikasi atau mengontrol proses penyakit
u Diskusikan tentang pilihan terapi dan perawatan
5614     Ajarkan diet
u Kaji pengetahuan klien tentang diet yang dianjurkan
u Jelaskan tujuan diet
u Informasikan berapa lama diet harus di ikuti
u Ajarkan klien tentang makanan yang boleh dan tidak boleh di makan
u Observasi pilihan makanan klien sesuai dengan diet yang dianjurkan
u Konsultasi gizi
u Libatkan keluarga



DAFTAR PUSTAKA

-          Manjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta : Media Aesculapius
-          NIC – NOC
-          Nanda



No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, jangan lupa komentar yang sopan ya.