BLOG INI BERISI CONTO LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN MENGENAI PENYAKIT DAN TATALAKSAANYA.

Friday, January 13, 2017

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DERMATOMYOSITIS dan POLIMYOSITIS

BAB I
TINJAUAN TEORI

A.    DEFINISI
Peradangan jaringan ikat,dengan perubahan degeneratif pada otot (polimiositis) dan kulit (dermatomiositis). Ini menyebabkan kelemahan dan pengecilan otot,terutama pada lengan dan tungkai. Penyakit ini punya banyak persamaan dengan arterlitis rheumatoid dan lupus eritematosus.
Bagian tubuh yang terkena adalah otot,termasuk otot besar  rangka dan otot sangat kecil yang mengendalikan arteri kecil,kulit dan jaringan penghubung. Jenis kelamin atau usia penderita yang cendrung menderita penyakit ini adalah dua kali lebih sering /umum terjadi pada wanita dari pada laki-laki. Semua umur berpotensi menderita penyakit ini,tetapi yang paling sering terjadi antara umur 30-50 tahun.
Dermatomiositis juga dapat berupa penyakit kolagen yang ditandai oleh peradangan non-sufuratif dari kulit,jaringan subkutan dan otot disertai dengan nekrosis serabut-serabut otot. Polimiositis dapat juga berupa radang pada beberapa atau banyak otot sekaligus,dengan disertai perubahan degeneratif dan regeneratif,yang di tandai oleh kelemahan otot hingga penyusutan masa otot.
Penyakit ini menyebabkan otot-otot bersifat lemah,setelah seseorang mengalami polimiositis  dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan otot-otot mengecil. Polimiositis dan dermatomiositis dapat mempengaruhi bagian tubuh manapun,bahkan bisa juga mempengaruhi paru-paru,hati dan jantung. Polimiositis dan dermatomiositis adalah penyakit kronis,bisa diderita dalam jangka waktu yang lama.
Penyakit ini menyebabkan  merah dan lebam pada seluruh bagian  tubuh. Mekanisme ini diduga untuk menjadi kerusakan komplemen yang didasari dari bagian-bagian yang mikroskopis dengan kerusakan jaringan otot dan radang lymphocytic sekunder pada jaringan ischemia. Kumpulan-kumpulan dari limfosit-limfosit yang dewasa dengan nucleus kecil,gelap dan sitoplasma tidak cukup hanya melingkupi bagian-bagian sel yang lebam dan merah.

B.     ETIOLOGI
Kemungkinan besar suatu penyakit Hipersensitivitas atau otoimunitas, walaupun penyebabnya tidak diketahui dengan pasti, penyakit ini tidak dihubungkan dengan penggunaan obat-obat tertentu dan didahului oleh infeksi bakteri, inveksi virus dan vaksin. Seperti halnya dengan penyakit jaringan ikat yang difus lainnya, tidak ada satu tes pun yang dapat memastikan diagnosis polimiostis. Anemnesis riwayat sakit yang lengkap dan pemeriksaan fisik akan membantu menyingkirkan kelainan laoin yang berhubungan dengan otot elekromiograafi(EMG) dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit degeneratif otot. Biopsi otot dapat mengungkapkan infentrat inflamentori dalam jaringan. Pemeriksaan serum menunjukan peningkatan aktifitas enzim-enzim otot.
Penyakit ini dapat dimulai mendadak atau bertahap. Kebanyakan pasien menjadi lumpuh atau diam saja diranjang karena lemah otot. Bebrapa gejala dapat dikendalikan sebentar dengan perawatan tetapi penyakit seringkali membawa kematian dalam waktu yang pendek, akan tetapi remisi atau pemulihan yang spontan dapat terjadi terutama pada anak-anak. Riset terhadap penyembuhan terus berlanjut sampai sekarang ini, sehingga ada harapan untuk perawatan dan penyembuhan yang lebih efektif
C.     PATOFISIOLOGI
Patogenesis polimiositis bersifat multifactor. Predisposisi genetic merupakan unsur yang paling besar kemungkinannya penyakit polimiositif yang timbul karena pemakaian obat jarang terjadi tetapi pernah dilaporkan. Polimiositis diklasifikasikan sebagai gangguan autoimun karena terdapat antibodi, namun antibody ini tidak menimbulkan kerusakan pada sel-sel otot sehingga hanya menunjukkan peranannya yang tidak langsung dalam menyebabkan kerusakan jaringan.
D.    MANIFESTASI KLINIS
Tanda yang paling utama adalah adanya kelemahan otot, terutama pada otot paha-paha, meskipun otot-otot dalam tubuh juga bisa terpengaruh. Awitan polimiositis bervariasi mulai dari awitan yang mendadak dengan progesifitas yang cepat hingga awitan yang sangat lambat dan tidak jelas(Insidious). Kelemahan otat proksimal secar tipikal merupakan gejala pertama. Kelemahan otot biasanya simetris dan difus. Dermatomiositis, yaitu suatu keadaan yang ada kaitannya paling sering teridentifikasi dengan lesi yang licin dan eritematous atau lesi bersisik yang dijumpai pada daerah pemukaan sendi.
Hal dibawah ini  bisa terjadi selam perawatan :
§  Darah dalam iurine
§  Nafas pendek
§  Nyeri dada
§  Buang air besar yang berdarah
§  Nyeri perut yang hebat
§  Demam
Tanda dan gejala
Permulaanya timbul gejala yang tiba-tiba atau lambat dari dibawah ini :
§  Rasa lemah pada oto pangkal paha dan bahu
§  Ruam kulit yang dapat mendapatkan gatal pada muka, bahu, persendian
§  Tangan dan kaki dingin
§  Sering jatuh dan sulit unutk bangkit
§  Kesulitan untuk bicara dan menelan
§  Infeksi dibarengi dengan deman , lemah otot, penurunan berat badan dan nyeri sendi (kadang-kadang) mendahului gejala-gejala lain.


E.     PEMERIKSAAN PENUNJANG
§  Pemeriksaan darah di laboratorium unutk mrngukur antibody dan antinuklir (ANA)
§  Pencatatan perjalanan penyakit dan pemeriksaan fisik oleh dokter
§  Prosedur diagnostic bedah, seperti biopsy otot dan elektromiografi
Perawatan terapi :
1.      prednisolon
2.      imunoglobulin kedalam penbuluh darah
3.      azitriopina
4.      cyclophosphamide

F.      PENATALAKSANAAN
Penanganan polimiositis terapi kortikostiroid dengan dosis yang tinggi pada terapi awal dan kemudian dikurangi secara berangsur-angsur selama beberapa bulan. Setelah aktivitas enzim otot berkurang. Pasien yang tidak responsive terhadap kortiokosteroid memerlukan penambahan preparat imunosupresi bagi pasien-pasien yang tidak responsive terhadap kortikossteroid dan imunosupresi (sampai 10% pasien), tindakan plasma  feresis dapat dicoba. Ruam kulit dapat timbul sebagai reaksi terhadap pemberian hodroksiklorokuin. Fisioterapi dimulai secara pelahan dengan latihan gerak unutk mem[ertahankan mobilitas sendi dan kemudian diikuti penguatan otot yang dilaksanakan secara bertahap.
Pertimbangan perawatan, asuhan keperawatan bagi penderita polimiosotis harus dilaksanakan berdasarkan rencana asuhan dasar bagi pasien penyakit rematik masalah yang paling sering ditemukannpada penderita polimiositis mencakup gangguan pada mobilitas fisik, keletihan, kurang kemampuan dalam melaksanakna perawatan mandiri dan tidak memadainya pengetahuan mengenai tehnik-tehnik pelaksanaan mandiri.
q  Tindakan umum :
·         Pasien mungkin memerlukan kursi roda dan pendamping untuk membantu kegiatan sehari-hari
·         Jika ditempat tidur pasien harus sering kali dibolak-balikan untuk mencegah timbulnya luka tekan
·         Gerak badan pasif harus diberikan untuk mencegah kontraksi (pemendekan otot)
·         Kompres air dengan dapat menghilangkan gatal
q  Perawatan yang baik
·         Perawatan sendiri setelah diagnosis
·         Pengobatan dokter
·         Perawatan RS selama fase dini dan aktif
·         Pembedahan jika sumbatan pada usus terjadi
·         Ruang perawatan rehabilitasi
q  Pengobatan
·         Obat-obatan kortison dosis tinggi sampai gejala-gejala akut berkurang, kemudian dengan dosis yang lebih kecil
·         Obat-obatan imunosupresif, jika perawatan lainnya tidak efektif. Obat-obatan ini menimbulkan resiko tambahan, termasuk infeksi bakteri septik yang membahayakan nyawa.
G.    KOMPLIKASI
·         Pengecilan otot  dan tubuh
·         Gagal jantung kongestif
·         Tekanan darah tinggi
·         Sumbatan usus
·         Kerusakan ginjal






BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA DERMATOMYOSITIS

Tanggal masuk RS:
Tanggal pengkajian:
A.    PENGKAJIAN
1.      Biodata
a.       Identitas Klien:
Nama:
TTL:
Umur:
Jenis Kelamin:
Alamat:
Agama:
Suku:
Pendidikan:
b.      Identitas Penanggung Jawab:
Nama:
TTL:
Umur:
Jenis Kelamin:
Alamat:
Agama:
Suku:
Pendidikan:
Hub dengan klien:

2.      Riwayat Kesehatan

A . Keluhan Utama
Klien mengeluh adanya kelemahan otot
B.     Riwayat Kesehatan Sekarang
·         Rasa lemah otot pangakal paha dan bahu
·         Ruam kulit yang dapat menimbulkan gatal pada muka,bahu, lengan dan persendian
·         Tangan dan kaki dingin
·         Kesulitan bicara dan menelan
·         Infeksi di barengi demam,lemah otot,penurunan badan dan nyeri sendi
C.     Riwayat Kesehatan Dahulu
Penderita dermatomiositis mempunyai riwayat suatu penyakit hipersensitivitas atau autoimunitas,penyakit ini dihubungkan dengan penggunaan obat-obatan tertentu dan didahului infeksi bakteri,infeksi virus dan vaksin.
D.    Riwayat Kesehatan Lingkungan
Riwayat kesehatan dalam keluarga seperti gagal jantung kongestif,tekanan darah tinggi,dan kerusakan ginjal.
E.     Genogram


3.      Pola Fungsi Kesehatan
a.       Persepsi Terhadap Kesehatan
Kesehatan itu penting tetapi menjadi tidak penting,ketika orang di beri nikmat berupa kesehatan tidak ingat kepada yang memberi nikmat tersebut (ALLAH SWT)
b.      Pola Aktivitas dan Latihan
Pada penderita dermatomiositis dalam aktivitas sehari-hari membutuhkan bantuan dari keluarga atau orang lain Karena kelemahan otot pangkal paha dan bahu.
c.       Pola istirahat Tidur
Pada penderita dermatomiositis mengalami gangguan pola tidur,hal ini ditimbulkan oleh adanya peradangan non-supuratif dari kulit,jaringan subkutan dan otot disertai dengan nekrosis serabut-serabut otot.  
d.      Pola Nutrisi Metabolik
Akibat adanya rasa cemas dan timbulnya stress menyebabkan pada umumnya penderita dermatomiositis mengalami penurunan selera makan
e.       Pola Eliminasi
Pada umumnya penderita dermatomiositis tidak mengalami gangguan pola eliminasi
f.       Pola Kognitif Perseptual
Penderita dermatomiositis mampu berkomunikasi dan berorientasi denga baik kepada orang lain
g.      Pola Konsep Diri
Ø  Harga diri: tidak terganggu
Ø  Ideal diri : tidak terganggu
Ø  Identitas diri : tidak terganggu
Ø  Gambaran diri: tidak terganggu
Ø  Peran diri: tidak terganggu
h.      Pola Koping
Penderita dermatomiositis terbuka dengan anggota keluarga yang lain,sehingga ketika ada masalah selalu dipecahkan bersama
i.        Pola Seksual Reproduksi
Penderita dermatomiositis,khususnya wanita,berisiko mengalami perubahan siklus menstruasi akibat adanya stress yang timbul karena perasaan cemas dalam dirinya
j.        Pola Peran Hubungan
Hubungan dengan keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar baik
k.      Pola Nilai Dan Kepercayaan
Penderita dermatomiositis beribadah sesuai dengan keyakinan




4.      Pemerisaan Fisik
Ø  Keadaan umum
Kesadaran CM,penderita dermatomiositis pada umumnya berusaha bersikap kooperatif dan mampu menanggapi respon dengan baik
Ø  Tanda-tanda vital
-suhu:36,5-37,5º C
-nadi: >100x/menit
-TD: > dari normal
-pernafasan: > dari24x/menit

PEMERIKSAAN HEAD TO TOE
Ø  Kepala dan wajah
Kepala tampak simetris,tidak ada bekas lesi,rambut tampak kusam
Ø  Mata
Penglihatan normal,kedua mata tampak simetris,konjungtiva pucat
Ø  Telinga
Telinga simertis,tidak ada secret atau benda asing dalam pemeriksaan pada liang telinga
Ø  Hidung
Bentuk simetris,tidak ada secret,tidak ada deviasi serum nasi,penciuman masih dapat membedakan bau
Ø  Mulut dan faring
Membrane mukosa kering,tidak ada sariawan dalam rongga mulut,tidak terdapat bercak putih disekitar bibir
Ø  Leher
Leher tampak simetris,tidak ada lesi ataupun pembesaran vena jugularis
Ø  Torak
Pergerakkan dada pada saat bernafas simetris,tidak ada nyeri tekan pada saat dilakukan palpasi. Frekwensi pernafasan mengalami peningkatan
Ø  Abdomen
Perut simetris,tidak ada lesi,tidak ada nyeri tekan pada saat dilakukan palpasi
Ø  Ekstremitas atas dan bawah
Pergerakkan ekstremitas baik atas maupun bawah,tidak mengalami gangguan

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ø  Data focus
·         Data objektif:
-          kelemahan otot
-          wajah pucar
-          membrane mukosa kering
-          TTV meningkat
-          Selera makan menurun
-          Mudah tersinggung
-          Mengalami gangguan tidur
-          Konjungtiva pucat
-          Lemah
-          Kesulitan berbicara dan menelan
-          Kulit lebam dan kemerahan


B.  ANALISA DATA
NO
SYMPTOM
ETIOLOGI
PROBLEM
1
DO:
-Kelemahan pada anggota tubuh satu sisi atau dua sisi
-Rasa faal pada tubuh satu sisi atau dua sisi
Kelemahan secara menyeluruh
Intoleransi aktivitas
2
DO:
-Terdapat radang pada kulit
-Permukaan kulit merah
-Permukaan kulit bengkak
Penyakit dermatomiositis
Kerusakan intergritas kulit
3
DO:
-Klien mudah tersinggung
-TTV meningkat:
suhu: >37º
nadi: >100X/menit
TD: >dari normal
Pernafasan: > dari 24X/menit
-wajah klien pucat
Ancaman terhadap konsep diri
cemas
4
DO:
-Pemecahan masalah tidak adekuat
-Klien mengalami gangguan tidur
-Klien mudah tersinggung
Percaya diri tidak adekuat dalam kemampuan koping
Koping tidak efektif
5
DO:
-Mengikuti instruksi tidak adekuat
-Perilaku tidak akurat
-Tes penampilan tidak akurat
Tidak familiar dengan sumber informasi
Kurang pengetahuan
6
DO:
-Klien tampak lemah
-Selera makan menurun
-Membran mukosa kering
Penurunan intake makanan (gangguan psikologis)
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
7
DO:
-Konjungtiva pucat
-Wajah pucat
-Klien tampak lemas
Cemas
Gangguan pola tidur
8
DO:
-Cemas
-Klien cendrung berpikir negative tentang penyakitnya
-Klien terlihat tidak bersemangat
Gangguan gambaran diri
Harga diri rendah situasional









            PRIORITAS MASALAH DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


·   Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan pada otot
·   Kerusakan intergritas kulit berhubungan dengan perubahan jaringan kulit
·               Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
·               Koping tidak efektif berhubungan dengan percaya diri tidak adekuat dalam kemampuan koping
·               Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak familiar dengan sumber informasi
·               Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake tidak adekuat (gangguan psikologis)
·               Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas
·               Harga diri rendah situasional berhubungan dengan gangguan gambaran diri


INTERVENSI
TGL
JAM
NO DX
TUJUAN
NOC
INTERVENSI
NIC


1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…x24 jam,diharapkan tingkat kelemahan klien dapat diatasi dengan criteria hasil: (activity tolerance,0005)
000508 istirahat dan aktivitas seimbang
000501 tidur siang
000502 mengetahui keterbatasan energinya
000506 memelihara nutria yang adekuat
000513 laporkan aktivitas istirahat dan tidur
000504 TD siotolik dalam rentang normal dalam respon aktivitas
000509 kecepatan berjalan
000512 kekuatan
NOC KRITERIA:
1. Tidak pernah menunjukkan
2. Kadang menunjukkan
3. Jarang menunjukkan
4. Sering menunjukkan
5. Selalu menunjukkan

Activity therapy 4310

1. Menetukan penyebab toleransi aktivitas
2. Memberikan periode aktivitas selama beraktivitas
3. Meminimalkan kerja kardiovaskuler dengan memberikan posisi setengah duduk
4. Jika memungkinkan tingkatkan aktivitas secara bertahap(dari duduk,jalan aktivitas maksimal)
5. Pastikan perubahan posisi klien secara perlahan dan monitor gejala dari intoleransi aktivitas
6. Kolaborasi dengan diberikan terapi fisik untuk membantu peningkatan level aktivitas dan kekakuan


2
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…x24 jam diharapkan kerusakan intergritas kulit klien berkurang dengan criteria hasil (tissue intergrity skin,1101)
110105 klien mengatakan,adanya perubahan warna kulit kembali normal
110104 adanya hidrasi kulit
110108 adanya perubahan bentuk kulit
110113 tidak ada gangguan pada kulit
110112 tidak perubahan warna rambut pada kulit

NOC KRITERIA

1. Sangat kompromi
2. Kompromi yang kuat
3. Kompromi yang sedang
4. Sedikit / tidak terlalu kompromi
5. Tidak kompromi

Skin care 3584

1. Bersihkan kulit dengan sabun anti bakteri
2. Anjurkan pasien untuk memakai baju yang nyaman
3. Anjurkan klien untuk menggunakan medicted powder
4. Pantau warna kulit
5. Inspeksi keadaan kulit
6. Pantau temperature kulit klien
7. Pantau adanya rash atau abrasi kulit
8. Pantau adanya inspeksi pada kulit
9. Kaji kondisi kulit klien


3
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…x24jam,tingkat kecemasan klien dapat diatasi dengan criteria hasil (anxiety control,1402):
140208 klien melaporkan adanya rasa tenang
140204 klien berusaha mencari informasi untuk mengurangi rasa cemas
140214 klien melaporkan tidak mengalami ganggua tidur
140216  menunjukkan perilaku yang tenang
140218 TTV berada dalam rentang normal
140201 monitor intensitas kecemasan
140213 melaporkan tidak adanya gangguan persepsi sensori
140206 klien terlihat mempergunakan strategi koping
NOC KRITERIA:
1. Tidak pernah dilakukan
2. Jarang dilakukan
3. Kadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan

Anxiety reduktio,5820

1. Dukung klien dalam mengatasi kesembuhan penyakitnya
2. Dengarkan keluhan klien dan motivasi klien tentang persepsi terhadap kesehatan
3. Informasi mengenai penyakitnya serta semua prosedur yang dapat menyembuhkan penyakitnya
4. Pantau adanya stimulus yang meningkatkan kecemasan
5. Instruksikan klien untuk menggunakan tekhnik relax
6. Bantu klien dalam menentukan keputusan
7. Pantau status klien ketika terjadi pergantian level cemas
8. Bantu klien untuk mengenali situasi yang dialaminya
9.Kolaborasi pemberian obat penenang untuk mengurangi kecemasan


4
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…x24jam diharapkan klien mampu mengatasi koping, dengan criteria hasil (coping,1302):
130201 klien mengatakan memiliki rasa percaya diri yang baik
130211 klien mampu mengatasi rasa mudah tersinggung
130218 klien tampak lebih tenang
130210 klien tidak cemas
130192  adanya keterlibatan keluarga dalam mengambil keputusan
130212 klien menggunakan support social
130211 menggunakan strategi penuruna cemas
130206 klien mapu menunjukan menentukan prioritas
130207  klien menunjukan fleksibilitas peran
NOC KRITERIA:
1. Tidak pernah dilakukan
2. Jarang dilakukan
3. Kadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
Decision making support,5250
1. Anjurkan beberapa alternative dalam menghadapi masalah klien
2. Bantu klien mengidentifikasi keburukan maupun keuntungan dari setiap alternative
3. Dukung klien dan layani semua keluhannya,
4. Hormati klien dan terima  semua keluhannya, dengarkan serta berikan motivasi
5. Menjaga keramahan situasi ang dialami oleh klien
6. Berikan informasi yang mendukung klien mengatasi kecemasan
7. Layani klien sebagai suatu organisasi yang bisa dijadikan sebagai tempat bertukar pikiran
8. Kolaborasi dengan psikiater untuk membantu klien dalam mengambil keputusan


5
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…x24jam klien dapat memahami status kesehatannya dengan criteria hasil:(knowledge: treatment procedure,1814):
181408 klien menunjukan adanya perbaikan kondisi setelah memahami prosedur
181410 klien menunjukan tes penampilan baik
181401 klien menunjukan adanya perkembangan positif  dari kesehatannya
181403 klien mampu melakukan perawatan sesuai dengan prosedur pelaksanaan
181411 klien terlihat familiar dengan penyakitnya
181405 klien mampu mendiskripsikan tanda dan gejala dari komplikasi
181409 klien mampu mendiskripsikan tentang pencegahan adanya komplikasi
181404 klien terlihat faham terhadap efek penyakitnya

NOC KRITERIA

1. Tidak pernah dilakukan
2. Kadang dilakukan
3.Jarang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan
Teaching: procedure/treatment, 5618
1. Instruksikan klien mengenai cara penyembuhan penyakitnya yang mampu dilakukan sendiri
2. Sediakan informasi yang dapat mendukung pengetahuan klien mengenai cara perawatan
3. Berikan satu persatu cara agar lebih mudah difahami
4. Bantu klien mendemonstrasikan langkah demi langkah perawatan
5. Berikan reinforcement pada setiap tahap-tahap yang berhasil klien lakukan
6. Instrusikan klien bagaimana cara melakukan perawatan kulit yang benar
7. Anjurkan klien untuk mendiskusikan dengan keluarga mengenai alternative apa yang hendak digunakan
8. Jelaskan alat-alat yang diperlukan untuk melakukan prosedur perawatan
9. Diskusikan keperluan-keperluan yang mungkin digunakan untuk melakukan perawatan
10. Informasikan pada klien jika terjadi kontraindikasi dan dukung klien untuk memilih prosedur lain sebagai alternative


6
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…x24 jam diharapkan gangguan pemenuhan nutrisi dapat teratasi denga criteria hasil,(nutritional status,1004)
100403 klien tampak segar tidak lemas
100405 BB kembali normal
100401 adanya peningkatan selera makan
100406 klien menunjukan kemampuan beraktivitas sebagai tanda pemenuhan kebutuhan energi telah seimbang
100410 pemenuhan nutrisi seimbang

NOC KRITERIA

1. Sangat kompromi
2. Kompromi yang kuat
3. Kompromi yang sedang
4. Kedikit/tidak terlalu kompromi
5. Tidak kompromi
Nutrition manajement,1100
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Jelaskan tentang pentingnya nutrisi yang adekuat
3. Sajikan makanan dalam keadaan masih hangat dan mengundang selera makan
4. Timbang BB klien sesuai indikasi
5. Dukung klien dalam memberikan makanan protein tinggi
6. Dukung intake nutrisi klien dengan memberikan makanan ringan seperti snack
7. Anjurkan klien untuk memilih menu yang disukai sesuai kebutuhan tubuh
8. Ajarkan klien cara memilih diet yang tepat bagi tubuh
9. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian makanan sesuai dengan kalori yang dibutuhkan


7
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…x24 jam diharapkan klien tidak terganggu lagi pola tidurnya,dengan criteria hasil (sleep,0004):
000401 klien mengatakan dapat tidur dengan baik
000403 perasaan segar setelah bangun tidur
000408  konjungtiva tampak segar
000415 wajah tampak tidak pucat
000407 periode tidur sesuai kebutuhan
000414 vital sign dalam rentan normal
000401 klien mengatakan jam tidur meningkat
000406 tidak terbangun pada jam-jam tertentu

NOC KRITERIA

1. Kuat
2. Kokoh
3. Sedang
4. Kecil
5. Tidak ada

Sleep enchancement,1850

1. Monitor dan catat pola tidur klien dan lamanya tidur klien
2. Bersihkan tempat tidur yang dapat meningkatkan kenyamanan tidur klien
3.Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur misalnya massage
4. Pantau kenyamanan tempat tidur klien
5. Anjurkan klien memilih posisi yang nyaman ketika beristirahat
6. Dukung klien dengan menambah jam tidur
7. Ubah frekwensi aktivitas klien saat siang hari,berikan aktivitas pada siang hari
8. Bantu klien untuk mengurangi rasa cemas yang dapat mengganggu tidur
9. Pantau adanya kelelahan yang dialami klien atas aktivitas selama sakit untuk mengurangi kelelahan berlebih yang mengganggu tidur klien


8
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama…x24 jam klien dapat mengatasi perasaan rendah harga diri ,dengan criteria hasil (self esteem,1205)
120511 menunjukan perilaku percaya diri
120514 mampu dalam menanggapi kritik negative mengenai dirinya
120519 menunjukan pengurangan terhadap keterbatasan diri
120513 mampu menanggapi respon
120510 mendiskripsikan
NOC KRITERIA
1. Sangat kompromi
2. Kompromi yang sangat kuat
3. Kompromi yang sedang
4. Sedikit/tidak terlalu kompromi
5. Tidak kompromi

Self esteem,5400

1. Pantau kemampuan klien dalam menerima kekurangan dirinya
2. Dukung klien dengan berbagai informasi yang mendukung kesembuhannya
3. Berikan penghargaan atau pujian ketika klien mampu untuk mengatasi masalahnya
4. Bantu klien dalam mengatasi kritik negative dengan cara menjadikan kritik sebagai motivasi
5. Pantau harga diri klien sewaktu-waktu,perhentian adanya perubahan persepsi diri
6. Pantau bahasa verbal


BAB III
PENUTUP
Ø  KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan,maka dapat disimpulkan bahwa:
Dermatomiositis dan polimiositis adalah Peradangan jaringan ikat,dengan perubahan degeneratif pada otot (polimiositis) dan kulit (dermatomiositis).
Dermatomiositis juga dapat berupa penyakit kolagen yang ditandai oleh peradangan non-sufuratif dari kulit,jaringan subkutan dan otot disertai dengan nekrosis serabut-serabut otot. Polimiositis dapat juga berupa radang pada beberapa atau banyak otot sekaligus,dengan disertai perubahan degeneratif dan regeneratif,yang di tandai oleh kelemahan otot hingga penyusutan masa otot.
Diagnosa yang dapat muncul dari kasus dermatomiositis adalah:
·   Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan pada otot
·   Kerusakan intergritas kulit berhubungan dengan perubahan jaringan kulit
·               Cemas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri
·               Koping tidak efektif berhubungan dengan percaya diri tidak adekuat dalam kemampuan koping
·               Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak familiar dengan sumber informasi
·               Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake tidak adekuat (gangguan psikologis)
·               Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas
·               Harga diri rendah situasional berhubungan dengan gangguan gambaran diri
SARAN
Dermatomiositis merupakan penyakit  kulit yang sulit disembuhkan,dalam hal ini perlu adanya kerjasama antara perawat dan klien sehingga system pelaksanaan dapat berjalan dengan baik.






DAFTAR PUSTAKA
Ø  Jhonson,Marion.2000.Nursing outcomes Clasification.MOSBY:Inc
Ø  Santosa ,Budi.2005.Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda,Prima Medika
Ø  McCloskey,Joanne.1996.IOWA Intervention Project,MOSBY:Inc

Ø  Perry,Potter.2005. Fundamental Keperawatan Ed 4,EGC: JAKARTA

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, jangan lupa komentar yang sopan ya.