BLOG INI BERISI CONTO LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN MENGENAI PENYAKIT DAN TATALAKSAANYA.

Thursday, January 12, 2017

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPOSPADIA

BAB I
LANDASAN TEORI

A. DEFINISI
            Hipospadia adalah suatu keadaan dimana lubang uretraterdapat dipenis bagian bawah,bukan diujung penis.Hipospadia merupakan kelainan bawahan yang terjadi pada 3 diantara 1.000 bayi baru lahir.Beratnya hipospadia bervareasi,kebanyakan lubang uretra terletak di dekat ujung penis,yaitu pada glans penis.Bentuk hepospadia yang lebih berat terjadi jika lubang uritera terdapat ditengah batang penis atau pada pangkal penis,dan kadang pada skrotum(kantung zakar) atau dibawah skrotum.Kelainan  ini seringkali berhubungan dengan kordi,yaitu suatu jaringan fibrosa yang kencang,yang menyebabkan penis melengkung kebawah pada saat ereksi.

B. PATOFISIOLOGI
 Hipospadia adalah salah satu kelainan bawaan pada anak-anak yang sering ditemukan dan mudah untuk mediagnosanya,hanya pengelolaanya harus dilakukan oleh mereka yang betul-betul ahli supaya mendapatkan hasil yang memuaskan.Tujuan utama penanganan oprasi hipospadia adalah merekontruksi penis menjadi lurus dengan meatus uretera ditempat yang normal sehinga aliran kencing arah \nya kedepan dan dapat melakukan koitus dengan normal,prosedur oprasi satu tahap pada usia yang dini dengan komplikasi yang minimal.Penyempurnaan teknik oprasi dan perawatan  paska oprasi  menjadi prioritas utama.pada hipospadia muara orifisium uretera eksterna(lubang tempat air seni keluar)berada diproksimal dari normalnya yaitu pada ujang  distal glans penis,sepanjang ventral batang penis sampai perineum.Jadi lubang tempat keluar kencing leteknya bukan pada tempatnya yang semestinya dan terletak disebelah bawah penis bahkan ada yang terletak dikantong kemaluan.Tampak variasi dari letak orifisium uretra eksterna(dapat bervareasi mulai dari  anterior,middle dan posterior) Tindakan dan oprasi harus dilakukan sebelum anak memasuki usia sekolah.Diharapkan anak tidak malu dengan keadaannya setelah tahu bawah anak laki lain kalau BAK berdiri sedangkan anak pengidap
hipospadia harus jongkok seperti anak perempuan (karena lubang keluar kencingnya berada di sebelahi bagian bawah penis).Selan itu jika hipospadia ini tidak dioprasi,maka setelah dewasa dia akan sulit untuk melakukan penestrasi/coitus.Selain penis tidak dapat tegak dan lurus(pada hipospadia penis bengkok akibat adanya chordae),lubang keluar seperma terletak di bagain bawah.

C. GEJALA
 -Lubang penis tidak terdapat diujung penis tetapi berada dibawah atau didasar penis
-penis melengkung kebawah
-Penis nampak seperti berkrudung karena adanya kelainan pada kulit penis
-Jika berkemih anak harus duduk
-Kemungkinan bias berakibat terjadinya mandul

D. KOMPLIKASI
Komplikasi paska operasi yang terjadi :
  1. Edema/pembekakan yang terjadi akibat reaksi jaringan besarnya dapat bervariasi,juga terbentuknya hematmom/kumpulan darah dibawah kulit,yang biasanyadicegah dengan balut tekan selama 2sampai 3hari paska operasi.
2        .fitula uretrokutan ,merupakan komplikasi yang tersering dan ini digunakan sebagai parameter untuk menilai keberhasilan operasi.Pada prosedur operasi satu tahap saat ini angka kejadian yang dapat diterima adalah5-10%.
  1. striktur pada proksimal anastomosis yang kemungkinan disebabkan oleh angulasi dari anastomsis.
  2. Divertikulum,terjadi pada pembentukan neuretra yang terlalu lebar,atau adanya stenosis meatal yang mengakibatkan dilatasi yang lanjut.
  3. Residual chordee/rekuten chordee,akibat dari rilis chordee,akibat dari rilis chordee yang tidak sempurna,dimana tidak melakukan ereksi artifisial saat operasi atau pembentukan skaryang berlebihan diventral penis walaupun sangat panjang.
6        .rambut dalam uretra yang mengakibatkan infeksi saluran kencing berulang atau pembentukan batu saat pubertas.
Untuk menilai hasil operasi hipospadia yang baik,selain komplikasi fistula uretrokutaneus pelu diteliti kosmetik dan ‘stream’ (pancaran kencing ) untuk melihat adanya stenois,striktur dan divertikel.sebelum anak dioperasi dokter akan  memeriksa dulu kondisi sianak. Untuk operasi anak-anak,selain prosedur-prosedur yang biasa dilakukan sebelum operasi,maka ronsen toraks (paru jantung) juga dikerjakan.Dinyatakan juga apakah ada riwayat terkena asma,batuk pilek ,TBC.Kalau sianak dinilai masih kurang sehat tentu saja keadaan umumnya harus diperbaiki dahulu.

E. DIAGNOSA
            Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik.Jika hipospadia berada dipangkal penis,mungkin perlu dilakukan pemeriksaan radiologis untuk memeriksa kelainan bawaan lainnya.Bayi yang menderita hipospadia sebaiknya tidak disunat.Kulit depan penis dibiarkan untuk digunakan pada pembedahan nanti.Rangkaian pembedahan biasanyatelah selesai dilakukan sebelum anak mulai sekolah.Pada saat ini,perbaikan hipospadia dianjurkan dilakukan sebelum anak berumur 18 bulan.Jika tidak diobati,mungkin keulitan dalam buang air pada anak dan pada saat dewasa nanti,mungkin akan terjadi gangguan dalam melakukan hubungan seksual.

F. PENGOBATAN
            Operasi hipospadia satu tahap (ONE STAGE3 URETHROPLASTY) adalah teknik operasi sederhana yang sering dapat digunakan ,terutama untuk hipospadia tipe distal.tipe distal ini yang meatusnya letak anterior dan midlle. Meskipun sering hasilnya kurang begitu bagus untuk kelainan yang berat. Sehingga banyak dokter lebih memilih untuk melakukan 2 tahap.Untuk tipe hipospadia proksimal yang disertai dengan kelainan yang jauh lebih berat,maka one stage urethoplastynyaris tidak dapat dilakukan.Tipe hiposdpadia proksimal seringkali diikuti dengan kelainan-kelainan yang berat seperti korda yang berat globuler glans yang bengkok kearah ventral(bawah) dengan dorsal skin hood dan propenil bifid scrotum.Intinya tipe hipospadia yang letak lubang air seninya lebih kearah proksimal (jauh dapri tempat semestinya) biasanya diikuti dengan penis yang bengkok dn kelainan lain discrotum atau sisa kulit yang sulit “ditarik“ pada saat dilakukan operasi pembuatan uretra (saluran kencing) kelainan yang seperti ini biasanya dilakukan 2 tahap.Operasi Hipospadia dua tahap,tahap pertama dilakukan untuk meluruskan penis supaya posisi meatus (lubang tempat keluar kencing)nantinya letaknya lebih proksimal(lebih mendekati letak yang normal),memobilisasi kulit dan preputium untuk menutup bagian ventral /bawah penis.Tahap selanjutnya dilakukan uretroplasti(pembuatan saluran kencing /uretrs)sesudah 6 bulan.Dokter akan menentukan teknik operasi yang terbaik.Satu tahap maupun dua tahap dapat dilakukan sesuai dengan kelainanyang dialami oleh pasien.Hipospadia sering disertai kelalainan bawaan yang lain,misalnya pada scrotum dapat berupa undescensus testis,monochirdism,disgenesis testis dan hidrokele.Pada penis berupa propenil skrotum,mikropalus dan torsi penile,sedang kelaina ginjal dan ureter berupa fused kidney,malrotasi renal,duplex dan refluk ureter.Secara umum  tekniknya terbagi menjadi operasi satu tahap dan multi tahap.Operasi perbaika komplikasi fistula dilakukan 6 bulan paska operasi yang pertama.Setelah menjalani operasi,perawatan paska operasi adalah tindakan yang amat sangat penting. Orang tua haru8s dengan seksama memperhatikan instruksi dari dokter bedah yang mengoperasi.biasanya pada lubang kencing baru(post uretroplasty)masih dilindungi dengan kateter sampai luka betul-betul menyembuh dan dapat dialiri oleh air kencing.Dibagian supra pubik (bawah perut)dipasang juga kateter yang langsung menuju kandung kemih untuk mengalirkan air kencing.tahapan penyembuhan biasanya kateter diatas di non fungsikan terlebih dahulu sampai seorang dokter yakin betul bahwa hasil uretroplastynya dapat berfungsi dengan baik.baru setlah itu kateter dilepas.



                                                             
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
Pada PENDERITA  LEUKEMIA MIELOID


A.    PENGKAJIAN
Tanggal  :
Jam         :
Ruang     :
1. BIODATA
a.                   Idenditas penderita
Nama                                             :
Tempat tanggal lahir                     :
Jenis kelamin                                 :
Alamat                                          :
Agama                                           :
Suku                                              :
Pendidikan                                    :
Pekerjaan                                       :
Tanggal masuk                              :
No CM                                          :
Diagnosa Medis                            : Hipospadia

b.                  Identitas penanggung jawab
Nama                                             :
Tempat tanggal lahir                     :
Jenis kelamin                                 :
Alamat                                          :
Agama                                           :
Suku                                              :
Pendidikan                                    :
Pekerjaan                                      :
Hubungan dengan penderita         :
a.      RIWAYAT KESEHATAN

          a       Riwayat kesehatan sekarang
o   Terjadi komplikasi jika saluran kencing terluka
o   Saluran kencing menyempit
o   Pasien sulit kencing
o   Dapat terjadi kebocoran saat pembuatan saluran kencingsemakin besar
o   Jika tidak dioperasi,maka setelah dewasa  dia akan sulit untuk melakukan penetrasi /coitus
o   Kelainan lain dari skrotum atau sifat kulit yang sulit ditarik pada saat dilakukan operasi pembuatan uretra (saluran kencing)
o   Skrotum dapat berupa undescensus testis, monorchidism,disgenesis testis dan hidrokele.
               b     Riwayat kesehatan dahulu
1.      Lubang penis tidak terdapat diujung penis, tetapi berada dibawah atau didasar penis
2.      Penis melengkung kebawah
3.      penis tampak seperti berkerudung karena adanya kelainan pada kulit didepan penis
4.      jika berkemih anak harus duduk
5.      apakah ada riwayat asma,batuk,pilek,TBC
              c     Riwayat kesehatan keluarga
                   Tidak terkaji
              d      Genogram
Tidak terkaji
              e    Riwayat kesehatan lingkungan
                  Tidak terkaji





3        POLA FUNGSI KESEHATAN
a.       Persepsi terhadap kesehatan
Tidak terkaji
b.      Pola aktifitas dan latihan            
Aktivitas
0
1   
2
3
4
Mandi
Berpaikaian
Eliminasi
Mobilisasi di tempat parker
Ambulasi
Makanan
V
V
V
V
V
V





                Ket::
0 : Mmandiri
1 : Ddibantu sebagian
2 : Perlu bantuan orang lain
3 : Perlu bantuan orang lain dan alat
4 : Tergantung / tidak mampu
            c.  Pola istirahat tidur
* Tidak terkaji
d.  Pola nutrisi Metabolik
Tidak terkaji.
e.       Pola eliminasi
BAK: Normal 7-8x/hari
BAB:Normal 1-2x/hari.
f.       Pola kognitif Per ceptual
1.   penderita sadar dan belum bisa memanajemen keluhannya.  
g.      Pola konsep diri
1.   Harga dini :Terganggu karena penyakitnya
2.   Idial diri : penderita tidak tidak terganggu karena penderita sadar
3.   Identitas diri : Penderita mengetahui dengan jelas keadaannya
4.   Peran diri : dapat melakukan peran diri
5.   Gambaran diri : mengalami gangguan gambaran diri


h.      Pola koping
      Tidak terkaji
i.        Tidak Pola seksual reproduksi
Bermasalah karena penderita mengalami gangguan seksual
j.        Pola peran hubungan
Tidak terkaji
k.      Pola nilai kepercayaan
Penderita pasrah kepada tuhan Yang Maha Esa atas penyakitnya.

1. PEMERIKSAAN FISIK
a.       Tanda-tanda vital
T :tidak terkaji
N :tidak terkaji
 R :tidak terkaji
Td: Tidak terkaji
b.      Keadaan umum
c.       Kesadaran
Compos mentif
d.      Pemeriksaan heat to toe:
1.      Kulit, rambut, kuku
-          Inspektri  ; normal
-          Palpasi : normal
2.      Kepala
-          Inspeksi     : Tidak terdapat lesi
-          Palapasi     : Tidak terdapat benjolan
3.      Mata
      -      Gerakan mata normal
      -       Pupil normal
      -       Penglihatan normal
4.      Telinga
-          Inspeksi     : Bentuk simetris, tidak ada serumen
-          Palapasi     : Tidak ada benjolan
5.      Hidung
-          Inspeksi     : Tidak ada ingus maupun perdarahan 
-          Palapasi     : Tidak ada nyeri

6.      Mulut
-          Inspeksi     : Membran mukosa tidak pucat,
7.      Leher
-          Inspeksi     : Tidak terdapat pembengkakan  kelenjar tiroid
-          Palapasi     : Tidak terdapat nyeri tekan
8.      Dada
-          Inspeksi     : Bentuk simetris
-          Palapasi     : Tidak terdapat nyeri tekan
-          Perkusi      : Suara perkusi Sonor
-          Auskultasi : terdengar suara verikuler paru
9.      Abdomen
-          Inspeksi     : Bentuk simetris
-          Palpasi       : Tidak timbul rasa nyeri
-          Auskultasi : suara peristaltic usus normal
10.  Anus dan rectum
      Tidak terdapat hemoroid eksterna maupun interna
11.  Ekstermitas
      Ekstermitas atas dan bawah lengkap, tidak mengalami kelumpuhan.
12  Alat kelamin
      Terjadi kelainan pada kelamin penderita
13. Neurologi
       Penderita sadar 
B.     DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.      Data Fokus
DS       :       -
DO      :
    - BAK harus jongkok  seperti anak perempuan
- lubang eluar sperma terletak dibagian bawah
- Lubang penis tidak diujung penis,tetapi berada dibawah/didasar penis
-Penis melengkung kebawah
-Penis tampak saperti berkerudung karena adanya kelainan pada kulit  depan penis
-Jika tidak dioperasi maka setelah dewasa dia akan sulit untuk melakukan penetrasi
-Kelainan lain dari skrotum atau sisa kulit yang sulit ditarik pada saat dilakukan operasi pembuatan uretra(saluran kencing )
-Skrotum dapat berupa Undescensus testis,monorchidim,disgenesis testis dan hidrokele
- Malu dengan keadaannya
-Bimbang
-Malu dengan keadaannya
-Menutup diri
-Tidak mau berinteraksi
-Tidak mau terbuka dengan orang lain
-Paska operasi dapat terjadi infeksiatau komplikasi edema/pembengkakan
-Fitula uretrokutan
-Striktur
2.      Analisa Data
S
E
P
DS
DO









DS
DO








DS
DO
:

:


:
:




:
:
:




:
:






:
:

-     
-    BAK harus jongkok seperti anak perempuan
-    Lubang penis tidak ada pada ujung penis tetapi berada dibawah penis
-Penis melengkung kebawah
-TPenis tampak berkerudung karena adanya kelainan pada kulit depan penis


-    Kesulitan dalam pelatihan buang air  kecil pada anak
-    Saat dewasa nanti kemungkinan terjadi gangguan dalam melakukan hubungan seksual
-    Bisa menyebabkan kemandulan saat dewasa kelak

-    Bimbang
-    Malu dengn keadaannya
-    Menutup diri
-    Tidak mau berinteraksi
-    Tidak mau terbuka dengan orang lain
Perubahan biopsikoseksualitas









Tidak mengenal sumber informasi









Gangguan Citra diri
Disfungsi  seksual










Kurang pengetahuan









Biopsikososial


3.      Diagnosa  Keperawatan dan Prioritas masalah
a. Disfungsi seksual b/d biopsikososial seksualitas yang ditandai dengan saat ereksi penis melengkung kebawah
b. Harga diri rendah b/d gangguan gambaran diri yang ditandai dengan persaan malu dengan keadaannya setelah mengetahui dirinya menderita hipospadia
3. Kurang pengetahuan b/d tidak mengenal sumber informasi yang ditandai dengan kurang pengetahuan tentang penyakitnya.






C INTERVENSI
No. Dx
Nama Diagnosa
NOC
NiC
1.
-      Disfungsi seksual



Setelah dilakukan tindakan keperawatan…..x24 jam,diharapkan sexual fungsion(0119) dengan criteria hasil:
-(011905)ajarkan tehnik adaptasi jika dibutuhkan

-(011909) Menyatakan dapat menghargai diri sendiri

-(011910)ekspresi menghibur dengan tubuh

-(011911)Ekspresi tertarik pada seksual

-(011916)Ekspresi menghargai diri dan orang lain

Ket:
1.Tidak dilakukan sama sekali
2. Jarang dilakukan
3   Kadang dilakukan
4. Sering dilakukan
5. Selalu dilakukan


SEXUAL CONSELING(5248)
-Diskusikan tentang situasi kesehatan dalam seksualitas
-Diskusikan tingkat kurang pengetahuan pasien tentang seksualitas secara umum
-Diskusikan efek obat dalam seksualitas jika diperlukan
-Jaga privasi dan menjamin kepercayaan kepas\da pasien
-Konsultasikan dengan team medis yang lain
-Diskusikan efek dari penyakut atau status kesehatan pada seksualitas
-Diskusikan kebutuhan modifikasi terhdap aktivitas seksual jika diperlukan
-Rujuk pasien untuk seks terapi jika diperlukan
2.
Harga Diri Rendah
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama…..X24 jam,diharapkan Body image(1200) dengan criteria hasil:
-(120002)Sesuaikan antara kenyataan tubuh, tubuh ideal,dan tubuh

-(120003)Menggambarkan bagian dari tubuhnya secara efektif

-(120004)Mau menyentuh bagian dari tubuhnya secara efektif

-(120005)Merasa puas dengan fungsi tubuhnya

-(120008)Kebiasaan untuk memilih status kesehatannya

-(120008)Kebiasaan untuk memilih status kesehatannya

Keterangan:
1.Tidak pernah positif
2.jarang positif
3.Kadang positif
4.sering positif
5.selalu positif


BODY IMAGE ENHANCEMENT()

-Menentukan bagaimana anak merespon reaksi pada orang tua
-Instruksikan pada anak tentang fungsi bermacam-macam yang ada pada tubuh
-Dampingi pasien untuk mendiskusikan perubahan yang disebabkan pubertas jika diperlukan
-Dampingi pasien untuk mendiskusikan perubahan yang disebabkan oleh karena penuaan jika diperlukan
-Dampingi pasien untuk mendiskusikan peubahan yang disebabkan ketidaknormalan kehamilan jika diperlukan
-Monitor apakah pasien bias melihat perubahan bagian tubuh
-Menentukan persepsi pasien dan keluarga terhadap perubahan body image berdasarkan reallita
3.

Kurang pengetahuan
Setelahdilakukan tindakan keperawatan selama ….x24 jam Knowledge child safety (1801) dengan criteria hasil:
-(180101)Deskripsikan aktifitas untuk anak dengan tingkat perkembangan anak

-(180103)Deskripsikan tentang metode penyebab menurunnya mental pada anak

-(180107)Memberikan teknik pertolongan pertama

-(180109)Demonstrasikan perkembangan paru

-(180110)menjelaskan aktifitas untuk anak

-(180113)Jelaskan metode untuk mencegah bahaya bermain

Keterangan:
1.Tidak pernah positif
2.jarang positif
3.Kadang positif
4.sering positif
5.selalu positif

TEACHING DISEASE PROSESS(5602)
-Menjelaskan proses penyakit (pengertian:etiologi, tanda dan gejala). Transmisi,dan efek jangka panjang pada ibu dan fetus.
-Menentukan tingat pengetahuan klien sebelumnya .
-diskusikan tentang pilihan terapi atau perwatan
-Jelaskan secara rasional tentang pengelolaan terapi atau perawatan yang dianjurkan
-Kaji pengetahuan klien tentang diet yang dianjurkan
-Jelaskan klien untuk mengenal karakteristik obat
-Jelaskan tujuan dan kerja obat.





BAB lll
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa :
      1.Penyakit hipospadia ini tidak dapat dianggap remeh karena dapat menyebabkanmandul
      2.Diagnosa yang muncul pada penderita leukemia yang penulis ambil khususnya adalah
a.       Disfungsi seksual b/d biopsikoseksual
b.      Harga diri rendah b/d gangguan gambaran diri
c.       Kurang pengetahuan b/d tidak mengenal sumber informasi
B.     Saran
Untuk penderita hipospadia agar menjalankan pembedahan pada penis saat masih anak-anak,agar lebih mudah dalam pembedahan.















Daftar Pustaka


Carpenito . 2001. Buku saku diagnosa keperawatan . penerbit buku kedokteran egc. Jakarta
      Doengoes, DKK. 2000. Rencana asuhan keperawatan, penerbit buku    kedokteran egc. Jakarta
     http //id wikipedia. Org /wiki /hipospadia
Johnson Marion dkk. 2000. Nursing outcom Classification. Mosby. St  louis. Missouri.
Santoso, budi. 2005. Panduan diagnosa keperawatan nanda. Prima medika
     http// medinux. hipospadia


No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, jangan lupa komentar yang sopan ya.